Data pengungsi tersebut merupakan hasil pemutakhiran per hari ini (25/3) pukul 08.00 WIB, termasuk yang mengungsi di rumah-rumah penduduk yang tersebar sejumlah tempat di Kudus
Kudus (ANTARA) - Jumlah warga Kabupaten Demak, Jawa Tengah, yang mengungsi akibat terdampak banjir akibat jebolnya tanggul kiri Sungai Wulan di Kecamatan Karangayar hingga kini jumlahnya mencapai 3.756 jiwa.

"Data pengungsi tersebut merupakan hasil pemutakhiran per hari ini (25/3) pukul 08.00 WIB, termasuk yang mengungsi di rumah-rumah penduduk yang tersebar sejumlah tempat di Kudus," kata Kasi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus Munaji di Kudus, Senin.

Ia mengungkapkan data pengungsi memang cenderung bertambah karena pada Kamis (21/3) tercatat hanya 2.631 jiwa, kemudian bertambah hingga menjadi 3.756 jiwa.

Dengan adanya pendataan tersebut, kata dia, maka kebutuhan makan sehari-hari para pengungsi juga akan dipenuhi oleh dapur umum yang tersedia.

Baca juga: TNI AL sediakan dapur umum untuk korban banjir Demak

Tempat pengungsian yang disediakan untuk menampung warga Demak yakni di Gedung DPRD Kudus, Graha Mustika Jati, Gedung Muslimat NU Loram Kulon, Gedung Jam'iyyatul Hujjaj Kudus (JHK), Pasar Saerah, rumah warga di Desa Undaan Lor, Loram Kulon, Loram Wetan, Pasuruhan Lor, dan Jati Kulon.

Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minum para pengungsi di sejumlah tempat, lanjutnya, dipenuhi oleh dapur umum yang tersedia di Gedung DPRD, PMI Kudus, JHK Kudus, Graha Mustika, Pasar Saerah, Gedung Muslimat Loram Kulon, serta Balai Desa Gulang dan Jati Kulon.

Sementara untuk petugas kesehatan, pihaknya menerjunkan petugas medis dari Kabupaten Kudus maupun Kabupaten Demak sehingga pengungsi yang membutuhkan pemeriksaan kesehatan bisa langsung ditangani.

Baca juga: Jusuf Kalla: PMI siap penuhi kebutuhan pengungsi akibat banjir Demak
Baca juga: Bapanas salurkan bantuan pangan pada masyarakat terdampak banjir Demak
Baca juga: Warga Demak mulai pulang ke rumahnya setelah banjir mulai surut


 

Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2024