Banda Aceh (ANTARA News) - Peringatan detik-detik proklamasi kemerdekaan RI ke-61 yang dipusatkan di Lapangan Blang Padang Banda Aceh, Kamis, berlangsung khidmat meski mantan petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang diundang sebagai tamu kehormatan ternyata tidak hadir dalam perayaan tersebut. "Kita sudah mengundang saudara-saudara kita dari GAM tapi mereka tidak datang. Mungkin ada agenda tersendiri. Saya rasa tidak menghindar dan mereka sudah memberikan penghormatan kepada kita," kata Penjabat Gubernur Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) Mustafa Abubakar. Peringatan detik-detik proklamasi di Lapangan Blang Padang dihadiri pejabat jajaran pemerintah daerah Provinsi NAD, TNI/Polri, pegawai negeri sipil dan pelajar di Banda Aceh, namun tidak terlihat mantan petinggi GAM seperti Irwandi Yusuf dan Munawarliza Zein di barisan kursi undangan. "Saya kira melihat suasana peringatan Aceh damai kemarin (15/8) saya perkirakan suasana perayaan HUT RI lebih semarak dari sebelumnya dan semua bersyukur RI sudah damai dan bisa berulang tahun ke-61," kata gubernur. Sementara itu, Panglima Kodam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Supiadin AS menyatakan tidak mengetahui alasan mantan petinggi GAM tidak menghadiri puncak HUT RI ke-61. "Kita sudah menyiapkan kursi ditenda tamu kehormatan tapi mereka tidak hadir dan saya tidak tahu apa alasan mereka," kata Pangdam. Perayaan proklamasi 17 Agustus pada 2006 banyak kemajuan yang dirasakan dibanding sebelumnya dan ini merupakan suatu wujud besarnya komitmen semua pihak untuk perdamaian yang dirasakan masyarakat Aceh setelah ditandatanganinya nota kesepakatan damai (MoU) Helsinki. Mengenai penurunan bendera Merah Putih yang sering terjadi semasa konflik, Panglima mengatakan pada perayaan 17 Agustus kali ini tidak ada suatu kejadian yang menonjol. "Sampai tadi malam tidak ada hal yang menonjol menyangkut perayaan HUT RI ke-61 ini dan kita harapkan suasana seperti ini berjalan terus sampai tidak ada batas waktu itu yang menjadi harapan kita semua," katanya. Penurunan sekitar 150 bendera Merah Putih sempat terjadi sepekan lalu di Nisam Kabupaten Aceh Utara, namun hingga saat ini belum diketahui siapa pelakunya, kata Panglima. Pada 15 Agustus 2006 yang bertepatan dengan peringatan setahun penandatangan MoU Helsinki juga sempat terjadi penurunan bendera di jembatan simpang limong Banda Aceh.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006