"Kami juga baru tahu ada eksploitasi mahasiswa di Jerman yang berkedok magang,"
Jakarta (ANTARA) -
Perhimpunan Pelajar Indonesia Dunia (PPI Dunia) mengapresiasi Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) yang berhasil mengungkap kasus magang palsu yang menjerat ratusan pelajar Indonesia dengan janji kerja di Jerman.
 
Koordinator PPI Dunia Hamzah Assuudy Lubis mengatakan banyak korban ketakutan dan dirugikan atas kasus ini yang mana seluruh korban adalah mahasiswa. Adapun kasus yang melibatkan lebih dari seribu mahasiswa dari 33 kampus ini terbongkar setelah empat korban melaporkannya ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Jerman.
 
"Kami juga baru tahu ada eksploitasi mahasiswa di Jerman yang berkedok magang," kata Hamzah dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Dia mengatakan apresiasi itu ditujukan kepada Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan Kasatgas TPPO Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro yang telah berani mengungkap kasus TPPO ke ranah publik.
 
Dia mengatakan pihaknya bersedia membantu pihak kepolisian jika diperlukan, khususnya dalam menyediakan informasi yang dibutuhkan. Terutama, kata dia, terkait informasi pelajar luar negeri.
 
"Ini juga komitmen PPI Dunia untuk melindungi pelajar Indonesia," katanya.
 
Di samping itu, ia juga menyerukan kepada seluruh pelajar di Indonesia agar berhati-hati dalam memilih tawaran program magang di luar negeri. Dia menginginkan agar pelajar yang ingin magang ke luar negeri bisa melakukan komunikasi dan koordinasi dengan PPI Dunia maupun PPI Negara.
 
"Paling tidak bisa in touch dengan kami agar kita hubungkan dengan PPI Negara setempat, ini untuk menghindari kejadian serupa,” kata dia.
 
Sementara itu, Presidium Alumni Connect PPI Dunia Choirul Anam mengatakan bahwa kerjasama dalam hal pertukaran informasi antara lembaga pendidikan, pemerintah, dan organisasi pelajar diharapkan dapat mengurangi risiko penipuan yang merugikan banyak mahasiswa Indonesia di masa depan. Dia pun mengatakan, pihaknya siap mendukung langkah Polri dalam mengungkap kasus ini.
 
“Terutama dalam hal pertukaran informasi pelajar. Karena hanya itu ranah kami dalam hal ini," kata dia.
 
Sebelumnya pada Rabu (20/3), Direktorat Tindak Pidana Umum (Dittipidum) Bareskrim Polri mengungkap kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) dengan modus program magang untuk mahasiswa ke Jerman atau ferien job.
 
Direktur Tipidum Bareskrim Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan pengungkapan kasus ini berawal dari laporan KBRI di Jerman terkait empat mahasiswa yang mendatangi KBRI karena program magang tersebut.
 
"Para mahasiswa dipekerjakan secara non-prosedural sehingga mengakibatkan mahasiswa tereksploitasi," kata Djuhandhani.

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024