Denpasar (ANTARA) - Wali Kota Denpasar, Bali, I Gusti Ngurah Jaya Negara mengapresiasi berbagai kolaborasi yang telah dilakukan unsur pemerintahan di tingkat desa/kelurahan dan para kader posyandu yang terbukti berhasil mendukung penurunan prevalensi stunting di daerah setempat.

"Semangat yang selalu kami bangun itu adalah semangat vasudhaiva kutumbakam atau semangat kolaborasi," kata Jaya Negara saat menghadiri Gebyar (Gerakan Bersinergi bersama Masyarakat) Uning dan Eling Posyandu Kelurahan Sumerta di Denpasar, Minggu.

Menurut Jaya Negara, dengan berbagai kolaborasi yang dilakukan pemkot setempat telah berhasil membawa Denpasar dalam beberapa tahun terakhir meraih prevalensi stunting yang terendah di Bali dan bahkan Indonesia.

Pada 2022, prevalensi stunting di Kota Denpasar tercatat sebesar 5,5 persen, yang menempatkan Denpasar sebagai kota di Bali dan Indonesia yang terendah prevalensi stuntingnya.

Baca juga: Pemkot Denpasar raih penghargaan prevalensi stunting terendah di Bali

Demikian pula pada 2023, ujar Jaya Negara, prevalensi stunting di Kota Denpasar dilaporkan kembali membaik di kisaran angka 3 persen. Namun untuk angka ini masih menunggu rilis resmi.

"Saya berterima kasih kepada seluruh lapisan masyarakat di Kota Denpasar yang telah mendukung upaya pemerintah dalam menurunkan kasus stunting," ucapnya.

Menurut dia, para kader posyandu di tingkat banjar (dusun) dan desa yang berdasarkan semangat pengabdian itu telah secara masif memperhatikan kesehatan ibu hamil, balita hingga para lansia.

Demikian pula sinergi dengan perguruan tinggi hingga Yayasan Sarwa Sukhinah Bhawantu untuk memberikan pendidikan pranikah kepada calon pengantin untuk mencegah terjadinya stunting.

Dalam kesempatan itu, Jaya Negara berharap melalui gerakan kolaborasi Gebyar Uning dan Eling Posyandu di Kelurahan Sumerta ini juga dapat semakin meningkatkan upaya penurunan stunting di Kota Denpasar.

Baca juga: Pemkot Denpasar-Bali gandeng Majelis Desa Adat cegah stunting

Sementara itu, Lurah Sumerta I Wayan Eka Apriana menyampaikan bahwa Gebyar Uning dan Eling Posyandu tersebut merupakan kegiatan awal atau rintisan yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat mengenai partisipasi dan komitmen bersama untuk penurunan stunting di Kota Denpasar.

"Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian Wali Kota Denpasar terkait dengan berbagai upaya yang sudah dilakukan terkait peningkatan derajat kesehatan masyarakat, termasuk meningkatkan honor para kader posyandu," ucapnya.

Selain itu, Pemerintah Kota Denpasar juga telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas dan berkualitas.

Wakil Direktur Poltekkes Kemenkes Denpasar Ni Luh Kompyang Sulisna Dewi dalam kesempatan tersebut juga menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Denpasar yang telah memberikan kesempatan kepada mahasiswa Poltekkes untuk melakukan praktik kerja lapangan (PKL) terkait intervensi gizi masyarakat.

Gebyar Uning dan Eling Posyandu Kelurahan Sumerta yang bertempat di Banjar Abian Kapas Klod itu diisi dengan pemeriksaan kesehatan, senam bersama, pemberian makanan tambahan serta pameran makanan sehat untuk ibu hamil dan menyusui.

Baca juga: Pemkot Denpasar gandeng Poltekkes gelar pameran gizi turunkan stunting

Acara tersebut juga dihadiri Sekda Kota Denpasar Ida Bagus Alit Wiradana, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kota Denpasar Sagung Antari Jaya Negara dan Ayu Kristi Arya Wibawa, Kadis Kesehatan Kota Denpasar dr Anak Agung Ayu Agung Candrawati, Kepala Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan Kota Denpasar Ida Bagus Mayun Suryawangsa, Camat Dentim Ketut Sri Karyawati, dan undangan lainnya.

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024