Jakarta (ANTARA) -
Fraksi PKS DPR RI meminta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) di Taiwan pascagempa bermagnitudo 7,5 yang juga dirasakan hingga ke Jepang pada hari Rabu pukul 09.00 waktu setempat.
 
Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini menyampaikan simpati dan keprihatinan sekaligus belasungkawa atas bencana gempa dan tsunami tersebut. Dia berharap tidak ada korban jiwa dan evakuasi warga setempat berjalan dengan baik.
 
"Kemenlu harus bergerak cepat untuk mengidentifikasi keberadaan WNI di wilayah terdampak gempa dan tsunami serta melakukan tindakan cepat dan terukur untuk menyelamatkan WNI jika terdapat warga negara kita di sana," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Rabu.
 
Dikatakan bahwa bahwa Taiwan dan Jepang adalah negara yang kerap diguncang gempa dan acapkali disertai tsunami. Dia pun yakin pemerintah Indonesia memiliki sistem deteksi cepat untuk identifikasi keberadaan WNI.
 
"Tentu kita semua berharap tidak ada warga negara kita yang menjadi korban," kata Jazuli.
 
Gempa bermagnitudo 7,5 dan 6,6 dilaporkan terjadi di sekitar Taiwan pada Rabu pagi dan getarannya terasa di Pulau Okinawa dan Miyako, Jepang selatan, sehingga membuat otoritas mengeluarkan peringatan tsunami di pulau-pulau tersebut.
 
Menurut data Badan Meteorologi Jepang, gempa bermagnitudo 7,5 di dekat pantai timur Taiwan yang tercatat pada pukul 08.58 waktu setempat (06.58 WIB), Rabu, memiliki kedalaman yang sangat dangkal.
 
Sementara itu, gempa kedua tercatat berselang kurang dari 15 menit kemudian, tepatnya pada pukul 09.11 waktu setempat (07.11 WIB).
 
Dari cuplikan video yang beredar di media sosial, tampak ada sejumlah bangunan atau gedung yang rusak dan hampir roboh di Taipei, Taiwan. Adapun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berdampak tsunami ke Indonesia.

Baca juga: Kemlu pastikan tidak ada WNI korban gempa di Taiwan
Baca juga: China cabut peringatan tsunami pascagempa dahsyat Taiwan

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2024