"Ditemukan bahan pangan berbahaya atau tidak memenuhi syarat (TMS) di sentra takjil Bendungan Hilir, Pasar Santa, Mayestik hingga Johar Baru," kata Kepala BPOM di DKI Jakarta Sofiani Chandrawati Anwar saat dihubungi di Jakarta, Rabu.
Sofiani menuturkan total sampel yang diambil sebanyak 141 sampel di tujuh pasar pada rentang waktu 20 Maret hingga 1 April 2024.
Baca juga: Keamanan makanan takjil di Pasar Benhil juga diperiksa BBPOM DKI
Lokasi pertama, yakni di Bendungan Hilir (Benhil) dengan ditemukan satu kue cente manis TMS mengandung Rhodamin dari 28 sampel. Sedangkan di Johar Baru ditemukan satu sampel mi kuning TMS mengandung formalin dari 20 sampel.
Lalu, di Pasar Senen semua makanan memenuhi syarat (MS) dari 14 sampel dan di Jalan Bugis ditemukan satu pacar cina TMS yang mengandung Rhodamin B dari 34 sampel.
Baca juga: Pemkot Jakbar periksa kandungan makanan takjil selama Ramadhan
Di Mayestik ditemukan satu tahu putih TMS dari total 25 sampel. Sedangkan di Pasar Rawamangun semua makanan memenuhi syarat dari 23 sampel.
"Untuk produk-produk makanan berbahaya tersebut langsung diturunkan dari etalasenya agar dimusnahkan dan kepada penjualnya diberikan pembinaan," ujarnya.
BPOM DKI juga mengingatkan masyarakat agar menjadi konsumen yang cerdas dalam memilih makanan yang akan dikonsumsi.
Makanan bahan berbahaya bisa diamati melalui ciri-ciri seperti bentuk fisik. Misalnya mi basah yang diberi formalin biasanya mengkilat serta akan tahan dan tidak busuk selama berhari-hari.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.