Jakarta (ANTARA) - Khutbah Idul Fitri 1445 Hijriyah di Diamond Venue, Punchbowl, Sydney, Australia yang disampaikan oleh Ust. Rahmawan Oktavianto membahas mengenai puasa yang dapat membentuk pribadi taqwa.

Ust. Rahmawan melalui keterangan resmi KJRI Sydney yang diterima di Jakarta, Rabu menyampaikan bahwa umat Muslim diwajibkan berpuasa oleh Allah SWT dengan tujuan utama ketaqwaan yang tidak hanya terlihat oleh kasat mata, namun ketaqwaan dari hati.

“Ketaqwaan yang sesungguhnya adalah ketaqwaan yang tidak hanya terlihat oleh mata, namun juga dari dalam hati dan bathin" katanya.

Rahmawan mengurai bahwa ketaqwaan haruslah dimiliki selama hidup di dunia dengan menjalankan perintah Allah dan mengikuti apa yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW serta menjauhi setiap apa yang dilarang. Ia menuturkan banyak orang berpuasa, namun tidak membekas sehingga taqwa tersebut belum dicapainya.

“Tanda-tanda ketidak-taqwaan pada diri seseorang dapat terlihat dari lisan yang tidak benar, munafik dan ingkar janji. Allah menghendaki kita bertaqwa tidaklah karena Allah bermaksud mengambil keuntungan dari kita, tapi semata mata karena Allah menyayangi kita, Allah ingin memberikan apa yang menjadi permintaan dan keinginan kita," tuturnya.

Konsul Jenderal RI Sydney, Vedi Kurnia Buana yang turut hadir pada Salat Ied menyampaikan bahwa sesungguhnya makna Idul Fitri melampaui dari sekadar kembalinya kepada kebersihan spiritual, tapi menandai kemenangan besar yang diperoleh setelah menjalani ibadah puasa Ramadan.

Selama puasa Ramadan, umat Muslim menahan diri dari makan, minum, dan aktivitas yang dilarang dari fajar hingga terbenamnya matahari. Oleh karena itu, perayaan Idul Fitri bukan hanya tentang kegembiraan tetapi juga tentang refleksi mendalam akan perjalanan spiritual yang telah dilalui.

“Idul Fitri tidak hanya sebatas kemenangan dan kegembiraan, tapi sebuah refleksi mendalam perjalanan spritual" ucapnya.

Lebih jauh Vedi menyampaikan rasa bangganya terhadap komunitas dan diaspora Muslim Indonesia di Sydney karena akhlak dan perilaku yang telah ditunjukkan oleh komunitas dan diaspora Muslim Indonesia di Australia khususnya New South Wales.

“Semuanya telah memberikan citra dan warna tersendiri bagi komunitas lainnya. Dan ini tentunya dapat terus kita pupuk dalam menjalani kehidupan kita di tengah kehidupan multikultural di Australia" katanya.

Baca juga: Bamsoet: Ramadhan dan Idul Fitri momen penguat ikatan sosial
Baca juga: Sandiaga manfaatkan momen Idul Fitri silaturahim ke rumah Prabowo
Baca juga: AHY-Annisa Pohan dekorasi rumah dengan aneka bunga untuk "open house"

 

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024