Pelaksana Tugas Kepala Dishut Papua Barat Jimmy W Susanto di Manokwari, Minggu, mengatakan lima program penghijauan itu bermaksud menjaga kelestarian hutan yang tersebar di tujuh kabupaten.
"Bibit pohon yang akan ditanam itu berbagai jenis baik itu buah-buahan maupun bibit hutan kayu," kata Jimmy.
Dia menjelaskan bahwa program penghijauan tersebut meliputi rehabilitasi mangrove seluas 18 hektare dengan target 7.200 bibit pohon, dan pengembangan rehabilitasi lahan 4 hektare sebanyak 1.600 bibit pohon.
Kemudian, penghijauan lingkungan luar kawasan hutan negara seluas 128 hektare dengan target 51.200 bibit pohon, serta pembangunan hutan kota di luar kawasan hutan negara 7 hektare dengan target 4.400 bibit.
"Program yang terakhir yaitu pembangunan hutan rakyat di luar kawasan hutan negara ada 18 hektare dengan target 7.200 bibit pohon," jelas Jimmy.
Menurut dia keberhasilan pelaksanaan program penghijauan tahun 2024 yang menyasar 175 hektare luar kawasan hutan negara memerlukan kolaborasi dengan tujuh pemerintah kabupaten se-Papua Barat.
Tujuh kabupaten dimaksud yaitu Kabupaten Manokwari, Kabupaten Manokwari Selatan, Kabupaten Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, Kabupaten Teluk Wondama, Kabupaten Kaimana, dan Kabupaten Fakfak.
"Kewenangan daerah hanya merehabilitasi luar kawasan hutan. Kalau dalam kawasan hutan itu kewenangan kementerian," tutur Jimmy.
Tahun 2023, kata dia, realisasi penanaman bibit pohon mencapai 35.600 batang yang terdiri dari program pembangunan hutan rakyat 2.000 bibit pohon dan program penghijauan lingkungan 33.600 batang.
Bibit pohon yang ditanam yaitu bibit gaharu 9.600 batang, bibit matoa kelapa 9.600 batang, bibit pohon masohi 9.600 batang, bibit pohon agathis 3.200 batang, dan bibit pohon akwai 1.600 batang.
"Luas lahan yang dilakukan penanaman bibit pohon melalui dua jenis kegiatan selama tahun 2023 ada 89 hektare," kata Jimmy.
Baca juga: KLHK tanam 6.000 pohon pulihkan lahan eks karhutla di Gunung Pamaton
Baca juga: Lestarikan hutan, 35.600 bibit pohon telah ditanam di Papua Barat
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024
