Jakarta (ANTARA News) - Setelah Perdana Menteri Australia Tony Abbot menolak meminta maaf terkait penyadapan terhadap Indonesia, masyarakat Indonesia semestinya tetap tenang dan tidak emosi.

"Tenang saja, karena respon pemerintah kali ini sudah tepat, tegas dan sudah pada tempatnya. Tidak perlu melakukan sweeping dan arogan, jangan seperti itu," himbau Priyo di Jakarta, Rabu, seraya mengatakan langkah emosional akan semakin memperumit dan merusak hubungan kedua negara.

"Itu juga akan menganggu stabilitas kawasan dan kita ingin ini jadi dingin," kata dia.

Politisi Golkar itu memuji Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah tegas kepada Australia.

"Penarikan duta besar itu sebagai langkah tegas dari pemerintah. Kali ini saya apresiasi. Selama seminggu kemarin, saya menilai pemerintah lembek, kali ini saya apresiasi tinggi dengan memanggil dubes kita untuk pulang ke jakarta. Ini sinyal dan langkah tegas," kata Priyo.

Meskipun menolak meminta maaf kepada Indonesia, Australia, kata Priyo, paling tidak harus menjelaskan duduk persoalan karena menyangkut harkat dan martabat bangsa.

"Intinya, pihak Australia harus ada penjelasan secara resmi tentang ini. Kalau penjelasannya clear, kita tidak masalah. Kalau tidak, akan menjadi duri dalam hubungan kedua negara. Respon Australia terhadap penyataan Presiden SBY sangat penting untuk menjelaskan duduk perkaranya," kata Priyo.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013