Manokwari (ANTARA) - Bupati Manokwari Hermus Indou mengajak lebih banyak maskapai untuk membuka pelayanan dan beroperasi di Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat.

"Saat ini Manokwari sebagai ibukota provinsi Papua Barat terus berbenah dan karena  tidak boleh kalah dengan daerah lain. Jadi ayo, kami mengajak maskapai untuk beroperasi di Manokwari," kata Hermus di Manokwari, Rabu.

Ia mengatakan, saat ini hanya satu grup maskapai yang beroperasi di Manokwari dalam melayani penumpang keluar Papua Barat yaitu Lion Grup sehingga terkadang masyarakat kesulitan mencari tiket dengan harga bersaing.

Untuk itu, Pemkab Manokwari siap mendukung jika ada maskapai yang akan beroperasi di Manokwari. Bahkan pemerintah akan selalu membuka peluang untuk berdiskusi mencari solusi terkait permintaan penumpang yang kurang.

"Soal permintaan penumpang yang kurang, ada hal teknis yang bisa dibicarakan, pasti pemerintah daerah punya solusi," katanya.

Ia mengatakan, langkah yang diupayakan Pemkab Manokwari adalah optimalkan kerjasama dengan seluruh kabupaten di wilayah provinsi Papua Barat. Dimana penerbangan ke tujuh kabupaten di Provinsi Papua Barat harus melewati Manokwari sebagai ibukota provinsi.

Menurutnya, jika kuantitas penumpang di Manokwari bisa ditingkatkan maka berdampak positif bagi keberlanjutan bisnis dan investasi maskapai.

Selain itu, Pemkab Manokwari juga terus mendorong perbaikan infrastruktur Bandara Rendani Manokwari. Saat ini landasan pacu Bandara Rendani sudah sepanjang 2.300 meter dan tahun depan Kementerian Perhubungan akan membangun terminal baru bandara.

"Tentu ini bukan kerja sederhana yang bisa dilakukan 1-2 orang, tapi butuh kerja keras semua pihak baik pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi hingga pemerintah pusat harus bisa kerjasama. Begitu juga pihak swasta dan masyarakat," katanya.

Ia juga mengimbau sudut pandang maskapai dalam berinvestasi jangan hanya mempertimbangkan bisnis atau untung rugi semata. Maskapai juga harus membantu menjaga wibawa dan citra pemerintah.

"Dengan semakin banyaknya maskapai yang beroperasi di Manokwari menandakan kemakmuran warganya juga meningkat. Ini yang sedang kita perjuangkan," katanya.

Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Rendani Manokwari Havandi Gusli mengatakan, pembangunan terminal Bandara Rendani dipastikan sudah masuk pada program Ditjen Perhubungan Udara Kemenhub tahun 2025.

Baca juga: Dua maskapai minat masuk bandara Manokwari usai landasan diperpanjang

Baca juga: Pemkab Manokwari siapkan lahan Terminal Bandara Rendani sebelum 2025




Ia juga mengapresiasi langkah Bupati Manokwari dan Pj Gubernur Papua Barat yang terus mendorong pengembangan bandara dan mendorong maskapai untuk beroperasi di Manokwari.

"Program pemerintah mengembangkan Bandara Rendani merupakan sebagai upaya memajukan perekonomian di wilayah Papua Barat," katanya.

Ia mengatakan, saat ini ada dua maskapai yang sudah mengurus perizinan di Kabupaten Manokwari yaitu TansNusa dan Pelita Air.

Karenanya, ia mendorong pemerintah daerah dan seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten Manokwari untuk berpartisipasi aktif dalam menarik perhatian dan meyakinkan maskapai penerbangan untuk beroperasi di Bandara Rendani.

Pewarta: Ali Nur Ichsan
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024