menghadapi awal musim kemarau dengan melakukan pompanisasi untuk mendorong air agar bisa sampai ke sawah
Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan sistem pompanisasi sawah tadah hujan guna menjaga produksi padi di daerah itu tetap maksimal dalam rangka mendukung program ketahanan pangan.

"Kita melakukan upaya-upaya untuk bisa memperkuat ketahanan pangan. Upaya jangka pendeknya saat ini memanfaatkan sisa musim hujan dan menghadapi awal musim kemarau dengan melakukan pompanisasi untuk mendorong air agar bisa sampai ke sawah," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Jumat.

Dia mengatakan skema pompanisasi terhadap sawah tadah hujan bertujuan memastikan pasokan air selama musim kemarau mendatang sehingga kondisi kerawanan pangan di tengah peningkatan jumlah penduduk dan kawasan industri dapat diantisipasi.

Sebagai langkah awal, pemerintah daerah setempat mengajukan permintaan pemeriksaan terhadap luas areal persawahan yang membutuhkan sistem pompanisasi kepada Dinas Pertanian Provinsi Jawa Barat.

Dari pemeriksaan tersebut akan diketahui berapa banyak jumlah produksi gabah yang dapat diselamatkan dengan harapan mampu membantu petani dalam meningkatkan produksi padi.

Baca juga: Pemkab Bekasi kembangkan pesisir utara jadi industri maritim

Baca juga: PLN Bekasi respons cepat gangguan listrik akibat hujan


"Mudah-mudahan dengan program pompanisasi yang dikoordinasikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bisa membantu petani dalam meningkatkan produksi padi tahun ini," katanya.

Pemerintah Kabupaten Bekasi di sisi lain juga terus menjalankan program-program peningkatan ketahanan pangan melalui sejumlah perangkat daerah terkait mulai dari operasi pasar murah, gerakan pangan murah, serta gerakan diversifikasi pangan.

Pihaknya juga berupaya untuk menekan pemborosan pangan di masyarakat melalui pola kerja sama dengan Baznas Kabupaten Bekasi serta pelaku usaha rumah makan, hotel dan jasa boga.

"Jadi ketahanan pangan ini ada dua sisi yaitu hilir dan hulu. Hulunya melalui Dinas Pertanian agar produksi meningkat, hilirnya yaitu distribusi melalui Dinas Perdagangan dan Dinas Ketahanan Pangan. Berbagai program kita laksanakan supaya tidak terpaku pada satu jenis komoditas saja," katanya.

Pemkab Bekasi juga telah bekerja sama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan varietas tanaman padi bermerek dagang Pusaka Bhagasasi yang dinilai lebih unggul dan dapat tumbuh lebih cepat dengan cita rasa tinggi.

"Dari pengembangan padi varietas lokal ini diharapkan dapat turut membantu meningkatkan produksi padi di Kabupaten Bekasi," ucap dia.

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa pada tahun 2024 Jawa Barat menargetkan produksi Gabah Kering Giling (GKG) hingga 11 juta ton lebih. Pompanisasi sawah tadah hujan perlu dilakukan untuk mencapai target tersebut.

Pompanisasi sawah tadah hujan merupakan salah satu instrumen utama dalam menjaga ketersediaan air bagi pertanian terutama saat musim kemarau. Melalui upaya ini, produktivitas panen dapat berangsur naik hingga mencapai angka optimal tujuh ton per hektare sawah.

"Pompanisasi sawah merupakan salah satu instrumen utama dalam menjaga ketersediaan air bagi pertanian, terutama di musim kemarau atau akibat adanya El Nino. Diharapkan terpasangnya pompa ini dapat tepat guna sehingga produktivitas panen bisa berangsur naik," kata dia.

Baca juga: PLN UP3 Bekasi catat penjualan daya di SPKLU naik 260 persen

Baca juga: Bupati Bekasi dampingi Pangdam Jaya panen raya bawang merah


Pewarta: Pradita Kurniawan Syah
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2024