Koba, Babel, (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, kembali menjalankan program beras kesejahteraan daerah (Rastrada) untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat.

"Program Rastrada kembali kita jalankan tahun ini dan terus bergulir selama enam bulan ke depan di enam kecamatan di daerah ini," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman di Koba, Selasa.

Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bekerja sama dengan Perum Bulog Bangka menyediakan beras kualitas premium yang dibagikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) di enam kecamatan.

"Program Rastrada kembali digencarkan juga dalam rangka menyikapi kondisi harga beras yang naik mencapai Rp18 ribu per kilogram di tingkat pedagang pengecer," ujarnya.

Baca juga: Pemkot Pekalongan mulai salurkan bantuan pangan cadangan beras KPM 

Menurut dia, harga tersebut mengalami lonjakan cukup tajam dibanding harga sebelumnya yang hanya berkisar Rp11 ribu hingga Rp12 ribu per kilogram untuk beras kualitas premium.

"Tentu kondisi tersebut sangat menyulitkan warga kurang mampu dan sangat riskan terjadi kerawanan pangan keluarga, maka beras bantuan wajib kita salurkan melalui program Rastrada," kata Algafry.

Pemkab Bangka Tengah sudah mulai menyalurkan bahan pangan pokok program Rastrada itu kepada 1.500 KPM di dua kelurahan yaitu Kelurahan Arung Dalam dan Kelurahan Berok.

"Tahap awal kita salurkan di dua kelurahan dan ini terus dijalankan secara masif selama enam bulan ke depan hingga menjangkau seluruh KPM di seluruh desa," ujarnya.

Baca juga: Pemkab Kuningan: 2.465,14 ton beras bantuan pangan disalurkan ke KPM

Selain memperkuat ketahanan pangan keluarga, kata dia, bantuan Rastrada juga sangat efektif untuk mengendalikan inflasi daerah dan mengantisipasi stunting.

"Kenaikan harga beras jelas berpengaruh terhadap inflasi, juga memicu stunting bagi kalangan berekonomi lemah karena kesulitan dalam memenuhi asupan gizi seimbang," ujarnya.

Kenaikan harga beras yang juga diikuti sejumlah komoditas pokok lainnya sehingga memicu membengkaknya pengeluaran rumah tangga.

Erna, seorang warga Koba mengaku pengeluaran rumah tangga untuk membeli kebutuhan pokok harian naik dua kali lipat dari sebelumnya.

"Pengeluaran rumah tangga naik dua kali lipat, sementara penghasilan tidak bertambah dan situasi ini sangat menyulitkan apalagi sebentar lagi memasuki bulan suci Ramadhan," ujarnya.

Baca juga: 53.876 warga Kudus terima bantuan beras 10 kg

Erna mengaku harus lebih berhemat dan mengurangi pengeluaran yang lainnya untuk memenuhi kebutuhan pokok.

"Setidaknya bantuan Rastrada ini mampu menekan pengeluaran rumah tangga dan bisa membeli kebutuhan lainnya untuk mencukupi kebutuhan harian keluarga," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024