Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Agus Gumiwang tidak yakin surat Perdana Menteri Australia Tony Abbott kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berisi permintaan maaf sehubungan kasus penyadapan yang dilakukan intelijen Australia terhadap pejabat Indonesia.

"Sesuai harapan rakyat Indonesia, mudah-mudahan dalam surat tersebut, Abbott juga akan meminta maaf secara eksplisit, walaupun saya tidak yakin," kata Agus di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin.

Menurutnya, apapun isi surat Abbott pasti bernuansa rekonsiliasi, ada permintaan dan harapan dari Australia untuk memperbaiki hubungan, dan menempatkan Indonesia sebagai negara yang terpenting untuk Australia.

"Kita tidak boleh terlena dalam menyikapi surat tersebut. Jangan sampai dengan surat tersebut seolah Indonesia diberi candy (gula-gula), yang sebenarnya cara mereka untuk mencari jalan keluar tanpa menyelesaikan permasalahan yang menyeluruh," kata Agus Gumiwang.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, meminta Presiden SBY menyampaikan isi surat Abbott itu kepada publik.

"Karena sudah jadi konsumsi publik, sebaiknya Presiden SBY menyampaikan ke publik walaupun tidak dibaca semuanya, hanya substansi saja," kata TB Hasanuddin.

Selain itu, kata politisi PDIP itu, permintaan agar Presiden SBY mengungkap isi surat ke publik adalah untuk menghindari fitnah. "Jangan sampai ada fitnah kepada SBY sendlri, jangan sampai muncul anggapan bila tak disampaikan ke publik, ada apa-apanya dengan SBY," ujar TB Hasanuddin itu.

Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2013