Bengkulu (ANTARA News) - Puluhan anggota Ikatan Dokter Indonesia cabang Bengkulu berunjukrasa di Bundaran Simpang Lima Kota Bengkulu sebagai wujud solidaritas terhadap kasus yang dialami dr Ayu dan rekan-rekannya.

"Penangkapan dokter Dewa Ayu dan Hendry Simanjuntak diperlakukan selayaknya penangkapan penjahat berat, ini sangat tidak manusiawi," kata  Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) cabang Bengkulu, Hamzah.

Dia mengemukakan  setiap dokter terikat kepada sumpah dan kompetensi sehingga tidak ada dokter yang berniat jahat atau mencelakakan pasiennya.

"Hal inilah yang membuat dokter tidak boleh dikriminalisasi," ujarnya.

Aksi para dokter umum dan dokter spesialis di Simpang Lima juga diikuti ratusan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Bengkulu.

Setelah berorasi di Simpang Lima, para dokter dan mahasiswa itu bergerak menuju Sekretariat DPRD Provinsi Bengkulu untuk menyampaikan aspirasi kepada Wakil Rakyat.

Ketua Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI) cabang Bengkulu, Demsi mengatakan meski para dokter berunjukrasa, namun pelayanan darurat di rumah sakit tetap berjalan normal.

"Hanya praktik dokter yang tidak beroperasi sebagai bentuk solidaritas terhadap rekan kami," katanya.

Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013