Jakarta(ANTARA News) - Banyak hal menarik dapat ditemukan di kantor Google Indonesia, termasuk penamaan ruangan yang mencerminkan Indonesia. Ada ruangan rapat bernama "Pangkalan Ojek", "Merdeka", "Gudang Rezeki", "Bung Karno", "Alun-Alun", hingga "Gelora Asmara". Country Head Google Indonesia Rudy Ramawy mengemukakan bahwa penanamaan didapat dari hasil usulan para karyawan Google Indonesia. Dia sengaja memilih nama-nama unik untuk mengundang rasa ingin tahu karyawan Google dari luar Indonesia.

"Kita bisa melakukan video conference dengan Google di luar Indonesia, untuk itu mereka harus tahu ruangan apa yang dipakai. Ini untuk membuat mereka penasaran, agar mereka tahu lebih banyak tentang Indonesia," papar Rudy di hadapan para wartawan yang berkunjung ke kantor Google Indonesia, Rabu.

"Dan setiap visitor biasanya bertanya tentang nama ruangan," imbuh lulusan Sarjana Teknik Kimia dari Universitas California, Berkeley.

Sementara itu, Krishna Zulkarnain Country Marketing Manager Google Indonesia menekankan bahwa Google Indonesia memang ingin membuat suasana kerja yang menyenangkan demi merangsang kreativitas para "Googlers".

Nuansa Indonesia terlihat di beragam sudut, seperti ilustrasi kartun penarik becak, angkutan kota, perempuan yang sedang membatik, dan wayang yang menghiasi kaca ruangan.

Logo Google di bagian depan kantor pun dihiasi dengan cap batik. Selain menyediakan beberapa sekat berisi kursi dan meja untuk memfasilitasi diskusi dari tim-tim kecil di Google, ada pula satu pojokan berisi kasur-kasur kecil lengkap dengan bantal untuk melepas penat.


Setiap karyawan pun dapat mengisi perut di Warung Mbah Google, versi lokal Kafetaria Google, yang menyediakan beragam menu setiap hari. Di atas Warung Mbah Google, tersedia ruangan berisi konsol game dan peralatan olahraga.

"Tapi fisik tempat kerja hanyalah pendukung, yang penting itu kultur," kata Rudy.

Krishna menjelaskan, Google mencari orang-orang yang selalu membuat inovasi untuk membuat perubahan. Rasa takut untuk membuat kesalahan merupakan hal yang pantang karena setiap kegagalan penting untuk dipelajari demi menghasilkan karya yang lebih baik lagi.

Para Googlers pun diberikan kebebasan 20% waktu kerja untuk mengembangkan minatnya.

"Misalnya waktu kerja lima hari, dalam sehari lupakan pekerjaan dan pikiran apa yang mau di-pursue," ujarnya. Dari pemikiran itu, kerap terwujud proyek yang penuh inovasi seperti Google Glass.

Di Indonesia, Google mulai berdiri sejak Maret 2012. Beragam program telah diluncurkan, seperti Street View di Jakarta, Surabaya, dan Bali yang masih dikembangkan dan YouTube Indonesia.

"Ini baru permulaan dari yang akan kami lakukan nanti," janji Rudy.

Google telah memiliki 129 kantor di 57 negara dengan jumlah karyawan lebih dari 40.000 orang.


Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2013