Jakarta (ANTARA) - Penyelenggaraan Konferensi Manajemen Spektrum Asia Pasifik ke-10 (10th Asia Pacific Spectrum Management Conference/APSMC) 2024 menjadi momentum untuk meningkatkan pengelolaan spektrum frekuensi radio di kawasan Asia Pasifik.

Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika Ismail mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan telekomunikasi di Indonesia melalui manajemen spektrum frekuensi yang lebih baik.

"Buat kita yang penting itu adalah bagaimana spektrum frekuensi ini bisa men-support untuk peningkatan kualitas layanan karena kita tahu negara kita sudah agak sedikit tertinggal kualitas layanannya dibandingkan negara lain di dunia bahkan di Asia Tenggara," kata Ismail dalam rilis pers, Selasa.

Baca juga: Indonesia tuan rumah Konferensi Manajemen Spektrum Asia Pasifik 2024

Ismail mengungkapkan spektrum frekuensi radio merupakan sumber daya penting bagi operator seluler untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas layanan.

Oleh karena itu, dia menilai perlu ketersediaan spektrum frekuensi yang memadai untuk penyelenggaraan mobile broadband. 

"Kita mengusung tema itu untuk didiskusikan agar ada spektrum-spektrum baru yang dipersiapkan untuk mobile broadband ini," ujarnya. 

Direktur Penataan Sumber Daya Ditjen SDPPI Kementerian Kominfo Denny Setiawan berharap melalui konferensi ini, Indonesia bisa belajar tentang berbagai teknologi telekomunikasi baru dan bagaimana cara meregulasinya.

Baca juga: Ditjen SDPPI ajak mahasiswa kenali AI bidang spektrum frekuensi radio

"Ada teknologi yang langsung handphone dari satelit misalnya, ini juga kita harus lihat apakah itu ancaman atau peluang, bagaimana kita melihat itu dari sisi kompetisinya, bagaimana dari manfaatnya, sehingga ketika teknologi itu datang, kita sudah siap," jelasnya.

Denny meminta semua pihak terkait di bidang telekomunikasi agar memanfaatkan konferensi ini semaksimal mungkin karena berbagai pakar di bidang telekomunikasi dunia akan hadir dan berbagi ilmunya.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia Sarwoto Atmosutarno berharap konferensi ini akan dapat mendukung percepatan transformasi digital di Indonesia.

Menurut dia, konferensi tingkat dunia akan sangat bermanfaat bagi semua pemangku kepentingan dan terus memacu ekosistem Industri Telematika di Indonesia.

Baca juga: GSMA dorong pemerintah kaji ulang harga spektrum frekuensi 5G

"Untuk menuntaskan implementasi 5G, satelit non geostationer serta guna mengantisipasi perkembangan berbagai teknologi yang berkembang di masa mendatang," ungkapnya.

Konferensi ini bagian dari rangkaian ‘The Global Spectrum Series’, merupakan pertemuan besar dan penting bagi berbagai pemangku kebijakan telekomunikasi dari berbagai segmen baik industri, regulator, akademik, dan organisasi terkait yang berkaitan dengan manajemen spektrum frekuensi radio.

APSMC 2024, yang berlangsung pada 23-24 April 2024 di Jakarta, akan terbagi dalam 11 sesi yang membahas berbagai isu dan kebijakan. Salah satu topik krusial bagi Indonesia adalah tentang strategi menyelesaikan persoalan kesenjangan digital.

Baca juga: GSMA: Perlu peta jalan pengembangan spektrum frekuensi di Indonesia

Baca juga: Kemenkominfo terbuka diskusikan penambahan frekuensi untuk IoT

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024