Ambon (ANTARA) - Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku bersama Konsulat Jenderal (Konjen) Australia melakukan sosialisasi program beasiswa kepada mahasiswa di Kampus Biru tersebut.

“Indonesia-Australia sejak lama telah membangun hubungan kerja sama di berbagai bidang, khususnya pada bidang pendidikan dalam program beasiswa bagi pelajar Indonesia yang ingin melanjutkan studi ke Australia,” kata Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unpatti Dr Nur Aida Kubangun di Ambon, Kamis.

Sosialisasi beasiswa tersebut dikemas dalam bentuk kuliah umum yang diberikan langsung oleh perwakilan Konjen Australia Todd Dias di Auditorium Kampus Utama Unpatti Kota Ambon.

“Kuliah umum dari Konjen Australia hari ini merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa Unpatti yang ingin mengetahui berbagai informasi terkait dengan program beasiswa di Australia,” kata Nur Aida.

Dr Nur Aida berharap mahasiswa dapat memahami dan memperoleh pandangan yang lebih luas terkait dengan peluang untuk melanjutkan studi ke Australia demi pengembangan sumber daya manusia di Maluku.

Sementara itu perwakilan Konjen Australia, Todd Dias, menjelaskan, dalam melakukan kunjungan ke berbagai daerah di Indonesia ia selalu menyempatkan waktu untuk berkunjung ke perguruan tinggi dalam rangka memberikan kuliah umum untuk memperkenalkan Australia, memberikan informasi terkait dengan hubungan kerja sama antara Australia-Indonesia di bidang pembangunan.

“Kuliah umum hari ini tentang pentingnya belajar di Australia, strategi untuk berhasil mendapatkan beasiswa Australia serta program beasiswa apa saja untuk mahasiswa dan dosen yang ingin melanjutkan studi di Australia,” katanya.

Ia mengungkapkan bahwa ada berbagai macam program beasiswa untuk melanjutkan studi ke Australia antara lain Program Destination Australia yang diinisiasi oleh pemerintah Australia untuk membiayai pelajar domestik dan internasional yang tengah menjalani studi dan tinggal di area Australia.

Kemudian Program Research Training (RTP) dari pemerintah Australia, Program International Postgraduate Research Scholarship (IPRS) telah digantikan oleh administrasi individu dari universitas-universitas yang mewakili Departemen Pendidikan, program Australia Awards untuk pelajar dari 55 negara berkembang dengan biaya kurang lebih 305 juta dolar.

Selanjutnya Australian Development Scholarships atau program bantuan pemerintah di Australia menjangkau Australian Development Scholarships (ADS) untuk pascasarjana dan program doktor di universitas-universitas Australia.

Beasiswa-beasiswa ini memberikan berbagai keuntungan, termasuk persiapan keberangkatan, biaya mengurus visa, penanggungan penuh biaya kuliah, tiket pesawat, biaya tempat tinggal, biaya hidup, pengenalan program akademis, tanggungan kesehatan untuk pelajar luar negeri, bimbingan, dan bantuan untuk penelitian lapangan.

Todd menambahkan, Unpatti telah membangun program kerja sama dengan beberapa institut kejuruan tinggi di Australia, serta melakukan penelitian bersama dan sudah lebih dari 150 lulusan Australia yang ada di Maluku.

Ia berharap, melalui kuliah umum akan lebih banyak mahasiswa dan dosen dari Maluku yang tertarik studi di Asutralia dengan berbagai program beasiswa yang ada.

Turut Hadir Ketua International Office Unpatti beserta staf, Ketua Pengelola Aussie Banget Corner Unpatti, pengurus dan relawan Aussie Banget Corner Unpatti.

Baca juga: Unpatti-Kemnaker sosialisasi pasar kerja digital bagi mahasiswa

Baca juga: Unpatti-Kedubes Belanda jajaki kerja sama pengembangan pendidikan


Pewarta: Ode Dedy Lion Abdul Azis
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024