Ambisi kami adalah untuk menjangkau mereka dan menyediakan berbagai layanan
Jenewa (ANTARA News) - Palang Merah, Kamis, mengatakan pihaknya akan membutuhkan dana sebesar 1,3 miliar dolar untuk membiayai kegiatan kemanusiaan tahun depan, di tengah melonjaknya kebutuhan bantuan di tempat-tempat seperti Suriah.

"Kami menganggap bahwa ini adalah perkiraan yang realistis dari sumber daya yang diperlukan," kata Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC) Peter Maurer kepada wartawan di Jenewa, sebagaimana dilaporkan AFP.

Anggaran terbesar yang pernah diminta dalam sejarah ICRC yang telah terbentuk selama 150 tahun itu diperlukan karena melonjaknya kebutuhan bantuan kemanusiaan, dan juga makin berkembangnya akses organisasi itu ke daerah-daerah yang sebelumnya tidak mungkin untuk diakses, seperti Myanmar, jelasnya.

"Konflik bersenjata dan situasi kekerasan lain yang mempengaruhi kehidupan dan martabat manusia, wanita dan anak-anak yang tak terhitung jumlahnya. Ambisi kami adalah untuk menjangkau mereka dan menyediakan berbagai layanan," kata Maurer.

Pada tahun 2014, Suriah akan menjadi pengeluaran terbesar ICRC.

Sepuluh persen dari total pengeluaran organisasi akan ditujukan untuk negara yang dilanda perang itu, tempat di mana lebih dari 120 ribu orang tewas sejak awal konflik pada tahun 2011, dan hampir sembilan juta orang mengungsi dari rumah mereka dengan berlanjutnya perseteruan antara pendukung Presiden Bashar al Assad dengan pendukung kelompok-kelompok oposisi.

ICRC terus meningkatkan distribusi makanan dan air di Suriah, tetapi susah payah untuk menjangkau mereka semua yang membutuhkan bantuan kesehatan, kata Maurer.

Dia menunjukkan bahwa para pekerja bantuan yang terburu-buru untuk membantu korban luka sering dituduh - oleh kedua belah pihak - membantu musuh serta mengutuk aksi penyerangan kepada ambulans yang telah terjadi berulang kali.

"Di Suriah saja, 32 relawan Bulan Sabit Merah Suriah yang tewas saat menjalankan tugas kemanusiaan mereka sejak awal pertikaian," kata Maurer.

Dia juga menyesalkan bahwa organisasinya tidak mampu untuk mengunjungi satu pun tahanan di Suriah selama dua tahun terakhir .

Konflik Suriah yang berawal dari sebuah aksi ptotes damai pada Kebangkitan Arab berubah menjadi perang saudara setelah penindakan keras polisi.

Sebagian besar anggaran tahun depan juga akan ditujukan untuk mendanai proyek-proyek di Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Sudan Selatan, Irak dan Mali.

Republik Afrika Tengah, yang telah jatuh ke dalam kekacauan dan kekerasan sektarian setelah gerilyawan Seleka menggulingkan presiden dalam kudeta pada bulan Maret, juga akan menjadi fokus utama tahun depan.

Saat Perserikatan Bangsa Bangsa, Kamis, menyetujui intervensi Prancis yang didukung militer di negara miskin itu, ICRC mengatakan akan menaikkan anggaran bantuan untuk negara itu sebesar 65 persen .

ICRC mencatat ada sekitar 13 ribu karyawan, yang bekerja sama dengan masyarakat Palang Merah nasional di seluruh dunia, serta kelompok-kelompok bantuan internasional dan lokal lainnya.

(G003)


Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013