Ini merupakan salah satu langkah strategis BRI untuk menciptakan inklusi keuangan yang bermanfaat bagi seluruh nasabah BRI
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk memperluas kerja sama remitansi dengan perusahaan penyelenggara transfer dana (PTD) E9pay Company Limited (E9pay Co, Ltd) untuk meningkatkan akses bagi para pekerja migran Indonesia (PMI) di Korea Selatan dalam mendapatkan layanan finansial terbaik.

Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan bahwa BRI berkomitmen untuk memberikan layanan unggul bagi nasabah, baik yang berada di Indonesia maupun yang berada di negara lain.

"Ini merupakan salah satu langkah strategis BRI untuk menciptakan inklusi keuangan yang bermanfaat bagi seluruh nasabah BRI," kata Agus melalui keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu.

Perluasan kerja sama tersebut telah disepakati melalui penandatanganan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) BRI dan E9pay di Jakarta pada Selasa (30/4/2024).

Kerja sama antara BRI dan perusahaan asal Korea Selatan itu telah dimulai sejak 2017. Melalui perluasan kerja sama terbaru, PMI akan mendapatkan akses yang lebih lengkap atas seluruh layanan keuangan yang ditawarkan oleh BRI melalui jaringan E9pay mulai dari persiapan pemberangkatan hingga ketika sudah menjalankan aktivitasnya di Korea Selatan.

Menurut Agus, BRI juga telah memberikan kemudahan layanan transfer uang dari Korea Selatan ke Indonesia melalui integrasi BRIfast Remittance dengan jaringan E9pay.

PMI di Korea Selatan juga sudah cukup familiar dalam penggunaan aplikasi E9pay untuk melakukan transfer dana ke semua unit kerja BRI yang tersebar di seluruh Indonesia.

CEO E9pay Joen Hyeok Gu mengatakan bahwa BRI merupakan salah satu partner strategis yang dimiliki E9pay di Indonesia. Oleh sebab itu, kerja sama yang telah berjalan selama ini perlu ditingkatkan guna memberikan pengalaman finansial yang lebih baik kepada PMI.

E9pay berharap para PMI bisa mendapatkan layanan finansial yang menyeluruh, tidak terbatas hanya pada layanan transfer uang ke Indonesia. Gu menyampaikan, pihaknya berharap perluasan kerja sama dengan BRI dapat berjalan dengan sukses.

"Kami senantiasa berkomitmen untuk meningkatkan layanan finansial bagi konsumen khususnya warga negara Indonesia yang bekerja di Korea Selatan," kata Gu.

E9pay merupakan PTD yang melaksanakan transaksi cross-border payment berbasis aplikasi dengan user baik individual maupun bisnis yang tergabung dalam jaringan Korean Financial Telecommunications & Clearings, yaitu institusi settlement pembayaran yang mengatur tentang jaringan pembayaran antar bank di Korea Selatan.

Perusahaan yang berdiri pada 2007 dan berkantor pusat di Seoul, Korea Selatan, itu menjalankan aktivitas bisnis utamanya yang mencakup bisnis outbound remittance, inbound remittance dan airline ticketing dengan jaringan kerja luas yang menjangkau lebih dari 22 negara di dunia.

E9pay merupakan perusahaan fintech pertama di Korea Selatan yang mendapatkan Overseas Remittance Business License dari Kementerian Ekonomi dan Keuangan (MOEF) Korea Selatan yang memfasilitasi transaksi layanan remitansi antar-negara oleh P2P, B2C, C2B, B2B dari dan ke lebih dari 126 negara via aplikasi telepon seluler dan platform situs web.

Data Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menyebutkan, sebanyak 12.580 PMI ditempatkan di wilayah koridor Korea Selatan pada tahun 2023 atau tumbuh 10,4 persen jika dibandingkan dengan tahun 2022.

BP2MI memperkirakan angka penempatan PMI ke Korea Selatan dalam beberapa tahun ke depan akan terus meningkat, mengingat Korea Selatan mengalami aging population yang mengakibatkan kurangnya tenaga kerja muda untuk menggerakkan perekonomian. Hal inilah yang dilihat sebagai peluang bagi Indonesia dengan menempatkan banyak PMI ke Korea Selatan.

Baca juga: BRI ikut memajukan pendidikan lewat "BRI Peduli Ini Sekolahku"
Baca juga: BRI "buyback" saham guna beri sinyal perusahaan dalam kondisi baik
Baca juga: BRI Finance beri kemudahan akses tunai ke masyarakat melalui BRI Flash


Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2024