Sleman (ANTARA) - Wakil Bupati Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa menyebut bahwa angka kemiskinan dan stunting di Sleman pada 2023 mengalami penurunan dibanding tahun sebelumnya.

"Melalui program penanganan yang tepat, angka kemiskinan dan stunting di Sleman pada 2023 menunjukkan angka menurun," kata Danang di Sleman, Senin.

Menurut dia, angka kemiskinan di Sleman mengalami penurunan yang tercatat pada 2022 sebesar 7,74 persen turun menjadi 7,52 persen pada 2023.

"Sedangkan angka stunting di Kabupaten Sleman juga mengalami penurunan. Pada 2021 angka stunting 16 persen, pada 2022 turun menjadi 15 persen dan pada 2023 turun 2,6 persen menjadi 12,40 persen," katanya.

Ia mengatakan, dengan keberhasilan tersebut Pemerintah Kabupaten Sleman mendapatkan anugerah Program Ekonomi Terpuji dalam kategori Penanggulangan Kemiskinan dan Stunting dalam ajang detikjateng-jogja Awards 2024 beberapa waktu lalu.

"Keberhasilan tersebut tidak lepas dari kerja keras Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan (TKPK) Kabupaten Sleman dan juga Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sleman melalui strategi empat program khusus dalam penanggulangan kemiskinan di Sleman," kata Danang yang juga merupakan Ketua TKPK dan TPPS Kabupaten Sleman.

Danang mengatakan, empat program khusus penanggulangan kemiskinan tersebut meliputi Sleman Pintar, yakni program beasiswa yang diberikan kepada anak keluarga miskin yang bekerja sama dengan Universitas AMIKOM Yogyakarta dan Universitas Aisyiyah Yogyakarta.

"Kemudian kami juga melakukan pendampingan, pelatihan, dan penguatan modal terhadap UMKM yang masuk dalam kategori rentan miskin dan miskin," katanya.

Program selanjutnya adalah menggalakkan jaminan sosial berupa jaminan pendidikan dan jaminan kesehatan bagi masyarakat Kabupaten Sleman dengan program Jaring Pengaman Sosial (JPS) di Dinas Sosial.

"Selanjutnya Pemerintah Kabupaten Sleman juga memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada lansia dan disabilitas," katanya.

Strategi tersebut, menurut Danang Maharsa dirumuskan setelah dirinya aktif turun di masyarakat untuk menerima masukan-masukan untuk penanggulangan kemiskinan.

"Sebelum kami merumuskan program khusus tersebut, tentunya kami bersama Sekretariat Pemberdayaan Masyarakat (SepedaMas) aktif turun langsung di setiap kapanewon (kecamatan) di Sleman untuk menerima masukan kemudian kita ramu menjadi strategi penanggulangan kemiskinan. Keberhasilan tersebut berkat semuanya terlibat memikirkan masalah kemiskinan," katanya.

Sedangkan keberhasilan daham penurunan angka stunting berkat suksesnya Pemerintah Kabupaten Sleman dalam menjalankan delapan aksi konvergensi penanggulangan stunting.

"Tentunya delapan aksi konvergensi penanggulangan stunting ini membutuhkan dukungan semua kalangan baik pada OPD terkait, TPPS di masing-masing kapanewon dan kalurahan, serta masyarakat luas. Tanpa dukungan dari semua tentu tidak akan jalan," katanya.

Baca juga: Dinsos Sulsel kerahkan 1.147 pendamping PKH tekan stunting

Baca juga: Terkait stunting, DKI juga didesak sediakan air bersih-sanitasi layak

Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2024