London (ANTARA News) - Pangeran Harry dan satu tim tentara cacat korban perang dari Amerika Serikat, Kanada dan Australia akan mencapai Kutub Selatan hari Jumat ini melaui satu lintasan sepanjang 320 km.

Ekspedisi ini sebelumnya dikonsepsikan sebagai balapan namun batal karena khawatir akan keselamatan para peserta yang beberapa di antaranya kehilangan anggota tubuhnya selagi bertempur di Afghanistan dan Iraq.

Tim ini telah memastikan untuk melanjutkan lintasan mereka kendati harus menyeret kereta luncur seberat 70 kg untuk menembus angin dingin nan kencang menuju titik paling selatan Bumi tersebut.

Pangeran Harry (29) yang menjadi pilot helikopter Angkatan Darat tersebut berguyon mengenai ekspedisi yang dimulai Jumat tanggal 13 itu sebagai "tak menguntungkan untuk sebagian dari kami, (namun) menguntungkan untuk sebagian lainnya".

"Angin telah turun dan itu baik. Saya kira semua orang merasakan sedikit lelah namun perlahan akan kembali ke ritme," kata sang pangeran dalam pesan belum lama pekan ini.

Para veteran eprang ini akan menembus suku serendah minus 35 derajat Celsius dan kecepatan angin mencapai 80 km per jam.

Yayasan "Walking With The Wounded" menggalang dana bagi para prajurit cacat perang ini dan membantu mencarikan mereka karir baru di luar militer.

Harry ambil bagian bersama yayasan ini dalam lintasan ke Kutub Utara pada 2011, namun harus pulang lebih awal karena mesti menjadi pendamping pengantin pria pada perkawinan abangnya Pangeran William dan Kate Middleton, demikian AFP.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2013