Ambon (ANTARA) - Balai Taman Nasional (BTN) Manusela mengajak siswa alam Indonesia (SAI) Jakarta tanam pohon pakan burung paruh bengkok di Maluku melalui program pendidikan konservasi, berupa pengamatan burung.

“Pendidikan konservasi melalui kegiatan pembinaan habitat bersama SAI di TN Manusela, karena ingin membangun kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan sejak dini,” kata Kepala Balai Taman Nasional Manusela Mhd Zaidi di Ambon, Rabu.

Kegiatan ini diikuti 40 orang SAI disertai lima guru pendamping

Pengamatan dilakukan mulai pukul 07.00 WIT di jalur pengamatan sekitar Resort Masihulan.

Jenis bibit yang ditanam yakni daun tiga jari (Vitex sp), kenari (Canarium sp) dan durian (Durio sp) serta bunga G (Musaenda sp) yang merupakan pakan kupu-kupu.

“Di situ siswa berjumpa dengan beberapa jenis burung paruh bengkok di antaranya kakaktua maluku, nuri bayan, betet-kelapa paruh besar dan perkici pelangi serta jenis burung julang irian dan uncal ambon,” ujarnya.

Baca juga: Pelajar di Maluku diajak tingkatkan kesadaran isu-isu lingkungan hidup

Setelah kegiatan pengamatan burung dilanjutkan dengan pembinaan habitat berupa penanaman pohon pakan burung paruh bengkok di sekitar kantor Resort Masihulan.

Pembelajaran lingkungan hidup melalui eksplorasi lingkungan alam dimaksudkan untuk mengarah pada pengalaman belajar yang konkrit karena memungkinkan siswa mengamati objek secara langsung.

Ia mengatakan saat ini dalam pembelajaran pendidikan konservasi, alternatif sumber belajar yang dapat menjadi lokasi belajar siswa yakni kawasan Taman Nasional Manusela.

“Program ini diharapkan memberi pengalaman istimewa bagi generasi muda karena mereka bisa terjun ke hutan untuk mengamati keanekaragaman hayati dan berpartisipasi langsung dalam penanaman pohon sehingga dapat menumbuhkan rasa cinta dan kepedulian terhadap lingkungan dan alam sekitar,” ucap Zaidi.

Baca juga: Balai TN Manusela minta pendaki Binaiya tidak lalui jalur utara
Baca juga: Pakis binaiya di Maluku hampir punah karena gangguan ekosistem
Baca juga: Data arkeologi Huamual-Manusela ditelusuri Balai Arkeologi Maluku


Pewarta: Winda Herman
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024