"Berdasarkan kepentingan tertinggi negara, kami memerintahkan hal-hal berikut: pertama, membubarkan parlemen, dan kedua, menangguhkan berlakunya sejumlah klausul konstitusi untuk jangka waktu tidak lebih dari empat tahun," demikian isi dalam dekrit tersebut yang dibacakan melalui Kuwait Central Television.
Selain itu, Emir Kuwait memutuskan sejumlah kekuasaan parlemen akan dialihkan kepada emir dan pemerintah.
Seperti yang dinyatakan pemimpin kerajaan Kuwait dalam pidatonya setelah pembubaran parlemen, dia menegaskan bahwa pihaknya "tidak akan membiarkan demokrasi digunakan untuk menghancurkan negara."
Pemilihan umum awal parlemen Kuwait diadakan pada tanggal 4 April untuk kelima kalinya dalam dua tahun di tengah konflik antara cabang eksekutif dan legislatif negara tersebut.
Sumber: Sputnik
Baca juga: Emir baru Kuwait serukan persatuan nasional jelang pemilu parlemen
Baca juga: Putra Mahkota Kuwait janjikan komitmen untuk demokrasi dan perdamaian
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2024