Sikap NIVU tersebut terang saja membuat PSSI murka. Bagi Soeratin Sosrosoegondo, sikap NIVU mencederai "gentlemen's agreement" dan ia langsung bersikap tegas untuk membatalkan perjanjian itu secara sepihak saat Kongres PSSI tahun 1938 di Solo.

Kebijakan keras PSSI atas kesewenang-wenangan NIVU dapat disimpulkan menjadi satu hal yaitu Timnas Hindia Belanda yang berjibaku di Piala Dunia 1938 bukanlah Timnas PSSI atau Timnas Indonesia.

Dengan menarik diri dari "gentlemen's agreement", PSSI menggarisbawahi bahwa mereka tidak pernah mengirimkan timnas ke Piala Dunia 1938.

Oleh sebab itu, pernyataan bahwa Indonesia adalah negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia seperti versi FIFA sangat terbuka untuk dipertanyakan.

Timnas Hindia Belanda berlaga di Piala Dunia 1938 tanpa pemain PSSI, tanpa bendera Merah Putih dan tanpa membawa nama Indonesia.


Menatap ke depan

Rasanya, tidak ada masalah andai kita menelan kenyataan bahwa Indonesia belum pernah sama sekali menjejakkan kaki di Piala Dunia.

Justru, sebaliknya, fakta tersebut mestinya dapat memacu PSSI untuk terus berbenah demi meningkatkan kualitas Tim Nasional Indonesia dan membuatnya setidak-tidaknya mampu disegani di Asia.


Baca juga: Ragnar Oratmangoen tidak sabar debut bersama timnas saat lawan Vietnam
Baca juga: Nathan sebut faktor pendukung membuatnya tak sabar debut di timnas



Halaman berikut: Tim "Garuda" besutan Shin Tae-yong berada di jalur yang tepat.

Copyright © ANTARA 2024