Jakarta (ANTARA) -
Polri melalui Kepolisian Daerah Sumatera Barat bersama pemangku kepentingan terkait berupaya membantu memulihkan jalan penghubung Padang-Bukittinggi yang terputus setelah terjadinya banjir bandang dan tanah longsor akibat lahar dingin Gunung Marapi.

"Kami (Polri) bersama instansi terkait sedang melakukan perbaikan secepatnya karena ini jalan vital yang mengakibatkan kesulitan warga untuk beraktivitas," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Komisaris Besar Polisi Erdi Adrimulan Chaniago di Jakarta, Senin.

Erdi menyebut bencana alam di Sumatera Barat, selain menimbulkan korban jiwa sebanyak 37 orang meninggal dunia, juga merusak sejumlah infrastruktur, salah satunya jalan nasional yang menghubungkan Padang dengan Bukittinggi.

Baca juga: Polda Sumbar dirikan dapur lapangan bantu korban banjir bandang Agam

Untuk sementara waktu, selama perbaikan dilakukan, kata Erdi, masyarakat yang ingin bepergian dari Padang ke Bukittinggi atau sebaliknya diimbau untuk menggunakan jalan alternatif.

"Bisa lewat Malalak, namun di sana juga terjadi longsor, sedang diupayakan untuk bisa dilewati," ujarnya.

Selain lewat Malalak, masyarakat juga bisa melewati jalan alternatif kedua yang disiapkan. "Jalur alternatif kedua ada di jalur Sitinjau, Solok, dan Singkarak," imbuhnya.

Selain melakukan perbaikan akses jalan, Polri juga mengirimkan tim bantuan kesehatan dari Biddokes Polda Sumbar untuk memberikan bantuan medis kepada korban yang berada di Bukittinggi, Tanah Datar dan Padang Panjang.

"Polda Sumbar membuka posko untuk melakukan kegiatan pemeriksaan kesehatan agar para korban mendapatkan perawatan dan memulihkan kondisi kesehatan mereka," kata Erdi.

Pusdalops Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan hingga Minggu (12/5) tercatat jumlah korban meninggal dunia akibat bencana alam di Sumatera Barat mencapai 37 orang.

Baca juga: 15 orang meninggal akibat banjir bandang aliran lahar Gunung Marapi
Baca juga: Polda Sumbar kerahkan ratusan personel bantu penanganan bencana


Dari jumlah tersebut, 35 jenazah berhasil diidentifikasi dengan rincian di Kabupaten Agam 19 orang, Kabupaten Tanah Datar sembilan orang, Kabupaten Padang Panjang dua orang, dan Kabupaten Padang Pariaman tujuh orang. Sementara dua jenazah lainnya masih dalam proses identifikasi.

Jumlah warga yang dilaporkan hilang sebanyak 17 orang, masing-masing 14 orang dari Kabupaten Tanah Datar dan tiga lainnya dari Kabupaten Agam.

Bencana alam itu juga mengakibatkan lebih dari 200 orang mengungsi dan lebih dari 100 rumah serta puluhan fasilitas publik rusak.

Bencana itu juga menimbulkan tanah longsor hingga memutus jalan dan melumpuhkan arus lalu lintas, di antaranya di Malalak Kabupaten Agam (jalan penghubung Padang-Bukit Tinggi), Sitinjau Lauik Kabupaten Tanah Datar (jalur penghubung Padang-Solok), Jalan Lembah Anai (jalur penghubung Bukit Tinggi-Padang), dan Kelok Sembilan.

Baca juga: Gubernur Sumbar ajak masyarakat shalat ghaib untuk korban banjir
Baca juga: TNI AL kirim satgas bantu SAR korban banjir bandang Gunung Marapi

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2024