London (ANTARA) - Perdana Menteri Slovakia Robert Fico mengalami cedera parah karena ditembak seseorang yang tak dikenal usai menghadiri rapat pemerintah di Kota Handlova di bagian tengah negara tersebut.

Televisi setempat JOJ melaporkan bahwa Fico ditembak oleh pelaku saat dirinya keluar dari sebuah gedung untuk menemui masyarakat.

Meski demikian, wakil perdana menteri Slovakia, Tomas Taraba, pada Rabu (15/5) menyatakan bahwa tindakan medis yang segera diterima Fico di rumah sakit berhasil menyelamatkannya dari kondisi kritis.

"Sejauh yang saya tahu, operasinya berjalan lancar, dan saya yakin pada akhirnya ia akan selamat. Nyawanya sudah tidak lagi terancam saat ini," kata Taraba kepada BBC.

Taraba menyebut PM Fico menderita luka parah di bagian perut dan sendi karena tertembus peluru tajam.

"Lukanya parah -- satu peluru menembus perut dan peluru kedua mengenai sendinya. Ia segera dievakuasi ke rumah sakit dan langsung dibawa ke meja operasi," kata dia.

Kantor berita TASR menyatakan bahwa pelaku penembakan langsung ditangkap. Identitas dan motif penembakan pelaku masih diselidiki hingga saat ini.

Namun, wartawan setempat, Thomas Verniek, melaporkan kepada media Inggris SkyNews bahwa pelaku merupakan seorang mantan petugas pengamanan.

Presiden Slovakia Zuzana Caputova dengan tegas mengutuk penembakan tersebut dan mendoakan supaya Fico segera pulih.

Sementara, Menteri Dalam Negeri Slovakia Matus Sutaj-Estok menyebut serangan tersebut merupakan "masa paling menyedihkan sepanjang 31 tahun sejarah Slovakia".

Sutaj-Estok menegaskan bahwa serangan terhadap perdana menteri tidak hanya merupakan serangan terhadap individu, tapi juga merupakan serangan terhadap demokrasi dan institusi negara itu sendiri.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Wapres ceritakan toleransi di RI kepada komunitas agama di Slovakia
Baca juga: DPR RI dan Dubes Slovakia bahas kerja sama bidang pangan dan energi

Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024