Jakarta (ANTARA) -
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memastikan segera memindahkan seluruh posko pengungsian dan dapur umum milik Kementerian Sosial yang telah berdiri agar menjauhi jalur lahar dingin erupsi Gunung Marapi, Provinsi Sumatera Barat.
 
Dalam konferensi pers yang dilakukan di Gedung Kementerian Sosial Salemba, Jakarta Pusat,  Jumat, ia menjelaskan sudah melakukan pemetaan overlay antara lokasi pengungsian yang telah berdiri dengan potensi jalur lahar dingin bila Gunung Marapi kembali erupsi dan daerah tersebut mengalami kondisi hujan.

Baca juga: Risma minta pemindahan lokasi pengungsian korban lahar dingin Sumbar
 
“Jadi saya buka peta kemudian saya geotek lokasi ini kondisinya bagaimana. Setelah itu, kami pasang geotek di situ, ternyata saya berdiri di tempat aliran lahar, di posko itu. Nah, dari situlah kemudian saya meminta untuk pengungsian dan posko dapur umum digeser,” ujarnya.
 
Ia menyebutkan ada dua posko yang akan dipindah, yakni posko di Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Agam. Adapun posko yang berada di Kabupaten Tanah Datar sudah berhasil dipindahkan dan menyusul pemindahan posko di Kabupaten Agam secepatnya, sebagaimana telah disepakati dengan bupati dan jajaran pemda terkait.

Baca juga: Mensos minta warga diungsikan dari sungai jalur lahar hujan Marapi
 
“Di Kabupaten Agam karena kemarin instruksi saya sudah malam jadi kita tidak sempat pindah, tapi sudah disepakati saat itu karena ada bupati hadir. Kalau yang Tanah Datar itu karena siang bisa langsung pindah ketika saya minta,” ujarnya.
 
Mensos pun memastikan akan membuatkan penanda terkait titik-titik yang dilewati jalur lahar dingin serta jalur evakuasi guna memudahkan warga memahami potensi bahaya yang akan dihadapi.

Baca juga: Gubernur Sumbar : Waspadai potensi bencana susulan banjir lahar Marapi
 
Selain itu, ia juga berencana merelokasi sementara seluruh rumah warga yang berada di jalur lahar dingin, baik yang sudah terdampak maupun belum guna meminimalisir korban serta kerugian material susulan apabila Gunung Marapi kembali mengalami erupsi dalam waktu dekat.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024