Beijing (ANTARA) - Pembangunan proyek sistem fotovoltaik (PV) lepas pantai berskala besar China resmi dimulai pada Minggu (19/5) di Lianyungang, Provinsi Jiangsu, China timur, demikian dilansir laporan Science and Technology Daily pada Senin (20/5).

Proyek demonstrasi sistem PV berkapasitas 2 juta kilowatt (kW) yang dibangun oleh China National Nuclear Corporation (CNNC), salah satu operator tenaga nuklir terbesar di China, itu mengintegrasikan sistem fotovoltaik dan tenaga nuklir, yang secara efektif dapat meminimalkan dampak negatif terhadap ekosistem laut sekaligus memasok lebih banyak energi bersih ke kota-kota di sekitarnya.

Proyek fotovoltaik itu diharapkan mulai terhubung ke jaringan listrik pada September 2024, dan terhubung dengan kapasitas penuh pada 2025.

Selama 25 tahun masa operasinya, rata-rata listrik on-grid tahunan yang dihasilkan pembangkit listrik ini akan mencapai 2,234 miliar kilowatt jam (kWh), yang cukup untuk memenuhi produksi dan permintaan listrik domestik tahunan sekitar 230.000 orang di negara-negara yang berkembang secara moderat, menurut laporan berita tersebut.

Proyek fotovoltaik itu akan menghemat sekitar 680.000 ton batu bara standar dan mengurangi emisi karbon dioksida sebesar 1,77 juta ton per tahun. 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Natisha Andarningtyas
Copyright © ANTARA 2024