Jakarta (ANTARA) - PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), salah satu offtaker produksi gas alam nasional, mendukung penuh langkah pemerintah serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk bisa meningkatkan produksi gas, mengingat pertumbuhan kebutuhan gas oleh pembangkit listrik di masa transisi energi.

Direktur Gas dan BBM PLN EPI Rakhmad Dewanto dalam keterangan di Jakarta, Rabu, menjelaskan total kebutuhan gas untuk pembangkit listrik saat ini hingga 2040 mendatang akan terus tumbuh. Hal ini dikarenakan pembangkit gas merupakan energi transisi yang lebih rendah emisi untuk menyongsong target NZE.

"PLN saat ini mempunyai skema Accelerated Renewable Development dimana kebutuhan gas untuk pembangkit menjadi salah satu backbone kelistrikan di masa transisi ini. Kami PLN EPI, sangat mendukung dan siap menjadi offtaker untuk pengembangan lapangan migas Indonesia," ujar Rakhmad dalam acara The 48th Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition.

Rakhmad merinci pada tahun ini saja misalnya, kebutuhan gas pembangkit mencapai 1.213 MMBTU. Sedangkan tahun depan bisa mencapai 1.706 MMBTU jika adanya pertumbuhan konsumsi listrik yang signifikan.

Tahun ini, setidaknya PLN EPI sebagai subholding PT PLN (Persero), telah memetakan potensi sumber gas seperti 532 MMSCFD dari gas pipa terkontrak, 488 MMSCFD gas pipa yang potensial untuk diserap. Sedangkan untuk LNG, 115 BBTUD yang berasal dari Bontang.

Menurut dia meningkatnya kebutuhan gas untuk LNG memang hampir dipastikan akan terjadi. Selain karena ada penurunan dari sisi hulu, ke depan pembangkit listrik yang membutuhkan gas juga bertambah dengan adanya program gasifikasi pembangkit listrik.

Agresifitas PLN mencari alokasi gas memang wajar lantaran dalam proyeksi yang disusun PLN ada peningkatan kebutuhan LNG di tahun mendatang. Tahun ini saja porsi penggunaan LNG dari keseluruhan penyerapan gas PLN mencapai 53 persen dan akan terus meningkat hingga 68 persen pada tahun 2030.


Baca juga: PLN EPI inisiasi program budidaya ternak kambing perah di Gunung Kidul
Baca juga: PLN EPI jalankan sistem manajemen kepatuhan dan anti penyuapan

Pewarta: Faisal Yunianto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024