Jakarta (ANTARA) - Rafael Nadal mengakui akan menghadapi "salah satu lawan terberat" saat dia harus bertemu Alexander Zverev di babak pertama French Open pada Senin (27/5).

Ajang tahun ini diperkirakan menjadi acara perpisahan juara 14 kali itu dengan Roland Garros, namun Nadal bersikeras bahwa ia tidak dapat memastikan "100 persen" bahwa itu akan menjadi penampilan terakhirnya.

Nadal baru memainkan empat turnamen sejak Januari 2023 setelah mengalami cedera pinggul dan kemudian robek otot.

Hal itu membuatnya menjadi petenis nonunggulan dan rentan menghadapi babak pembuka yang sulit di turnamen di mana ia hanya kalah tiga kali dari 115 pertandingannya.

Sementara itu, petenis peringkat empat dunia Zverev tiba di Paris sebagai salah satu favorit untuk merebut gelar setelah menjuarai Italian Open di Roma awal bulan ini.

"Tentu saja di atas kertas ini bukan undian terbaik," kata Nadal menjelang pertandingan di Lapangan Philippe Chatrier, seperti disiarkan AFP, Minggu.

"Saya bermain melawan salah satu lawan terberat dan pada saat yang sama, dia datang ke sini dengan memenangi event terakhir dan ini adalah Masters 1000."

"Ini bukan hal kecil. Jadi apa yang bisa saya lakukan? Itulah undiannya. Berusahalah untuk bersiap menghadapinya," ujar petenis Spanyol itu.

Baca juga: Nadal akan hadapi Zverev di laga pembuka French Open

Nadal yang akan berusia 38 tahun pada pekan depan telah menunjukkan kilasan performa terbaiknya di lapangan tanah liat, namun dikalahkan 6-1, 6-3 oleh petenis Polandia Hubert Hurkacz pada babak kedua pertandingan terakhirnya di Roma.

Dia membanggakan rekor kemenangan 7-3 atas Zverev menjelang pertemuan pertama mereka sejak semifinal French Open 2022, ketika petenis Jerman itu meninggalkan lapangan dengan kursi roda menjelang akhir set kedua setelah mengalami cedera pergelangan kaki.

"Saya tidak cemas. Tidak, saya fokus untuk berusaha bermain bagus. Itu saja," kata Nadal.

"Mungkin saya pergi ke sana dan mengulangi bencana yang terjadi di Roma. Tentu saja itu sebuah kemungkinan. Saya tidak ingin menyembunyikannya."

"Tetapi dalam pikiran saya, saya harus melakukan sesuatu yang berbeda dan bermain lebih baik serta memberi diri saya kesempatan untuk bermain kompetitif."

Zverev tidak bermain lagi pada 2022 setelah cedera pergelangan kaki itu tetapi peringkatnya naik lagi dalam beberapa bulan terakhir.

Petenis berusia 27 tahun itu telah lama disebut-sebut sebagai calon juara Grand Slam di masa depan, namun ia masih belum meraih salah satu dari empat gelar tenis terbesar.

Baca juga: Ruud rebut gelar Jenewa ketiga untuk bekal menuju French Open

Undian putra terlihat jauh lebih terbuka dari biasanya, dengan keraguan seputar kondisi tubuh Nadal dan Novak Djokovic yang mengalami awal tahun yang penuh gejolak.

"Saya jamin Novak tidak ingin melawan Rafa di babak pertama dan (Carlos) Alcaraz tidak ingin melawan, Jannik (Sinner) tidak ingin melawannya," kata Zverev.

"Saya tidak ingin memainkannya di babak pertama, tapi begitulah adanya. Dia cedera. Dia tidak banyak bermain tenis. Peringkatnya berada di tempatnya. Tentu saja itu tidak ideal, tapi pada saat yang sama, Anda tahu, tidak ada yang bisa Anda lakukan."

"Semua orang sekarang bersemangat untuk pertarungan yang sulit dan babak pertama yang sulit. Saya pikir dia bersemangat dan saya bersemangat untuk itu."

Penyelenggara French Open bersiap menggelar acara khusus untuk Nadal untuk menghormati kariernya, namun petenis Spanyol itu enggan mendukung perayaan tersebut.

"Kami siap menekan tombolnya," ujar direktur turnamen Amelie Mauresmo.

"Tetapi Rafa-lah yang mengatur waktunya, kami mengikuti apa yang dia inginkan. Kami tidak ingin menempatkannya dalam posisi yang tidak nyaman."

Baca juga: Swiatek dan Osaka berpotensi bentrok di babak kedua French Open
​​​​​​​​​​​​​​
Baca juga: Osaka dan Alcaraz bersiap untuk laga pembuka French Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Copyright © ANTARA 2024