Tangerang (ANTARA News) - Polisi wanita (polwan) dari Kepolisian Resor Jakarta Selatan membantu warga dalam memulihkan trauma pascapenggerebekan terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan.

Petugas polwan dari Polres Jakarta Selatan AKBP Dri Hastuti di Tangerang, Jumat, mengatakan para polwan akan bertugas untuk melakukan rehabilitasi dan penyembuhan mental ibu-ibu dan anak pascapenggerebekan terduga teroris.

"Kedatangan polwan untuk membantu penyembuhan trauma warga dan anak-anak yang tinggal dengan lokasi penggerebekan," ujarnya.

Dia mengharapkan para warga tersebut dapat kembali normal dan tidak merasakan ketakutan karena mendengar suara tembakan dan ledakan bom saat proses penggerebekan teroris oleh Densus 88.

Tak hanya itu, katanya, warga juga tidak trauma melihat polisi berseragam yang dalam beberapa hari terakhir ini di lokasi penggerebekan.

"Kita ingin agar warga kembali hidup normal lagi," katanya.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Heru Pranoto pada kesempatan sebelumnya mengatakan polisi hingga saat ini masih mendata warga yang mengalami trauma.

Trauma yang dialami warga, katanya, karena mendengar suara baik tembakan maupun ledakan bom saat penggerebekan teroris.

Kepolisian juga melakukan pendataan terhadap bangunan yang mengalami kerusakan pascapenggerebekan teroris oleh Densus 88.

Dalam penggerebekan tersebut, terjadi baku tembak antara teroris dan polisi. Bahkan, ada ledakan bom dari rumah kontrakan teroris.

Baku tembak antara teroris dan kepolisian tersebut berlangsung dengan waktu yang cukup lama. Hingga akhirnya, enam teroris dipastikan tewas karena tertembak.

Anggota Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri melakukan penggerebekan di rumah kontrakan di Jalan KH Dewantoro Gang H Hasan RT04/RW07 Kampung Sawah pada Selasa (31/12) malam hingga Rabu (1/1) dini hari.

Dalam penggerebekan tersebut, enam terduga teroris tewas, yakni Nurul Haq alias Dirman, Ozi alias Tomo, Rizal alias Hendi, Edo alias Ando, dan Amril. Satu lainnya tewas ditembak di jalan ketika mengendarai sepeda motor, yakni Daeng alias Dayat.

Polisi juga menemukan enam bom pipa, enam senjata api, lima golok, beberapa bahan kimia, dan rangkaian elektronik yang diduga digunakan dalam perakitan bom.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014