Di era pasar bebas, rasa ke-Indonesia-an tidak boleh hilang. Karena itu, Pendidikan Pancasila dan bela negara harus dikembalikan seperti dulu,"
Jakarta (ANTARA News) - Peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Ali Masykur Musa mengatakan bila dirinya menjadi presiden akan menggalakkan kembali Pendidikan Pancasila dan bela negara di tingkat pendidikan dasar.

"Di era pasar bebas, rasa ke-Indonesia-an tidak boleh hilang. Karena itu, Pendidikan Pancasila dan bela negara harus dikembalikan seperti dulu," katanya saat berdialog dan temu wartawan di Sekretariat
Komite Konvensi Partai Demokrat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa.

Ali mengatakan sebuah negara akan maju apabila memiliki ideologi yang kuat. Sebagai negara demokrasi ketiga di dunia, Indonesia harus memiliki ideologi yang kuat.

Saat ditanya Ketua Divisi Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat Rahlan Nasidik yang bertindak sebagai salah satu panelis mengenai demokrasi, Ali mengatakan demokrasi itu ibarat air.

"Kita ini berdemokrasi baru 15 tahun. Ibarat mengebor air, kedalaman 15 meter mungkin airnya belum jernih. Karena itu, wajar kalau saat ini demokrasi kita masih keruh," tuturnya.

Ia mengatakan dia akan terus meneruskan dan berupaya memperbaiki demokrasi Indonesia. Ibarat mengebor air semakin dalam airnya semakin jernih, dia juga berharap semakin lama demokrasi Indonesia juga semakin baik.

Ditanya mengenai hubungan demokrasi dan kesejahteraan ekonomi, Ali mengatakan dengan demokrasi maka perekonomian akan bisa diakses seluruh rakyat.

"Dalam demokrasi, rakyat harus menjadi subjek bukan objek," ujarnya.

Ali Masykur Musa menyampaikan pidato politik dan berdialog dengan wartawan pada sesi pertama temu wartawan peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, sedangkan sesi kedua menghadirkan Gita Wirjawan.

Pada dialog tersebut, Ketua Divisi Hukum dan HAM DPP Partai Demokrat Rahlan Nasidik dan Pemimpin Redaksi LKBN Antara Akhmad Kusaeni menjadi panelis.(*)

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014