Sistem operasi open source bernama Tizen yang didasarkan pada sistem operasi Linux itu diharapkan terinstal pada ponsel-ponsel yang terjual mulai akhir Maret nanti, kata juru bicara NTT Docomo Jun Otori.
Tizen adalah produk buatan gabungan perusahaan-perusahaan dari Jepang, China, Korea Selatan, Eropa dan Amerika Serikat yang ironisnya muncul di tengah ketegangan di kawasan Asia menyangkut sengketa teritorial.
Konsorsium yang membentuk Tizen Association itu beranggotakan Intel dari AS, Fujitsu dari Jepang, Samsung dan LG dari Korea Selatan, Huawei dari China, serta Vodafone dan Orange dari Eropa.
"Tak seperti Android dan iOS, Tizen membuat kami bisa bebas mengembangkan apa pun yang kami harapkan karena ini adalah sistem operasi open-source," kata Otori.
Telepon-telepon mobile Jepang pernah memimpin dunia dengan teknologi-teknologi seperti Docomo's i-mode yang adalah layanan web mobile pertama di dunia dan software termasuk sistem pembayaran elektronik.
Namun kejayaannya meredup setelah munculnya iPhone dari Apple, yang konsentrasinya pada konsumen domestik membuatnya berbeda dari dunia atau terkenal dengan fenomena "Sindrom Galapagos".
"Bersama Tizen, kami berharap merevitalisasi jalanan yang dikembangkan Jepang dan menciptakan layanan-layanan baru yang lebih bebas (gratis)," kata Otori.
Tizen menjadi platform ponsel pintart baru yang diperkirakan tersedia tahun ini untuk menantang dua pemimpin pangsa pasar, Android dan iOS.
Android dan Apple mengambil porsi lebih dari 90 persen pangsa pasar, sedangkan BlackBerry dan Windows Phone dari Microsoft berlomba merebut tempat ketiga.
Ponsel-ponsel yang menggunakan sistem operasi berbasis platform-platform open-source Linux dan Firefox dari Mozilla akan menggebrak pasar tahun ini, kemungkinan besar di pasar ekonomi berkembang.
Ponsel pintar bermuatkan Tizen buatan Samsung sepertinya akan dikenalkan bulan depan ketika gelaran eksibisi Mobile World Congress di Barcelona, Spanyol, lapor harian Jepang Mainichi Shimbun
Samsung akan melemparkan smartphone bersistem operasi Tizen ini paling awal musim semi ini, sambung Miinichi Shimbun mengutip sumber-sumber yang tak mau disebutkan identitasnya.
Secara terpisah, NTT Docomo, China Mobile dan KT dari Korea Selatan berencana berbagi jejaring mobile mereka dengan memanfaatkan teknologi LTE kecepatan tinggi tahun ini, dalam upaya menginternasionalisasi bisnis mereka, lapor Mainichi seperti dikutip AFP.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
