... Sudan Selatan berada di persimpangan jalan... "
Markas Besar PBB, New York (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, dan Dewan Keamanan PBB mendesak Presiden Sudan Selatan, Salva Kiir, membebaskan tahanan politik di tengah upaya memulai gencatan senjata di negara yang sedang berkecamuk itu.

Ban, Jumat, mengatakan ia telah berbicara dengan Kiir, sehari sebelumnya, untuk meminta pembebasan para pejabat oposisi guna mendorong akhir dari peperangan yang dikhawatirkan telah memakan ribuan korban jiwa sejak 15 Desember.

"Saya meminta lagi kepada Presiden Salva Kiir kemarin untuk menunjukkan kepemimpinan dan keluwesan politik dengan segera membebaskan para tahanan poltik," kata Ban kepada wartawan.

"Sudan Selatan berada di persimpangan jalan."

Lima belas negara anggota DK PBB juga menghendaki pembebasan tahanan guna menciptakan iklim yang mendukung keberhasilan pembicaraan antara Kiir dan mantan wakil presidennya, Riek Machar.

Pasukan yang setia kepada Kiir dan Machar berperang guna mempertahankan kota-kota penting sementara perundingan dilaksanakan di Addis Ababa.

Para diplomat mengatakan Machar menuntut pembebasan 11 pejabat senior sebelum melakukan genjatan senjata.

Kelompok itu ditahan ketika kekacauan mulai terjadi pada Desember.

Ban mengatakan, krisis di Sudan Selatan sangat mengerikan dengan perkiraan 75.000 orang sekarang berjejalan tinggal di kampung pengungsi PBB yang tersebar di seluruh negeri.

Pimpinan PBB itu mengatakan pelanggaran Hak Asasi Manusia telah terjadi dan dia akan mengirim Asisten Sekjen bidang HAM, Ivan Simonovic, ke Sudan Selatan akhir pekan ini untuk mengumpulkan bukti-bukti kekerasan.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014