Sao Paulo, Brasil (ANTARA News) - Pengadilan Brasil memerintahkan perwakilan Google di negara itu untuk mengungkap data pengguna situs jaringan sosial Orkut milik Google karena dituduh telah melakukan sejumlah tindak kriminal seperti rasisme atau pornografi anak. Perintah itu datang Kamis lalu melalui hakim federal Jose Lunardelli yang mengatakan bahwa Google diberi waktu 15 hari untuk membeberkan informasi yang diminta, termasuk alamat-alamat protokol Internet (IP) pengakses yang digunakan sebagai identitas komputer dalam jaringan. Hakim juga menetapkan denda 50.000 reais (sekitar 23.3 dolar AS) per hari untuk setiap kasus apabila Google menolak perintah tersebut. Pengguna Orkut di Brasil mencapai 65 persen dari sekitar 27 juta pengguna di seluruh dunia. Pihak kejaksaan Brasil baru-baru ini menyelidiki komunitas Orkut di Brasil yang fokus pada masalah-masalah rasisme, homofobia dan pedofilia. Para eksekutif Google di Brasil mengatakan semua data klien disimpan pada sebuah server di Amerika Serikat dan tunduk pada hukum negara itu, sehingga mustahil dapat diungkapkan di Brasil. Mereka juga mengatakan kantor perwakilan Google setempat hanya mengurusi pemasaran dan penjualan yang tidak ada sangkut pautnya dengan Orkut. "Fakta bahwa data pengakses tersimpan di AS tidak relevan karena semua foto dan pesan yang diinvestigasi oleh kejaksaan dipublikasikan oleh orang-orang Brasil melalui Internet," kata Lunardelli. Dia mengatakan kantor Google setempat telah menunjukkan sikap mendukung "kejahatan serius yang dilakukan dalam Orkut" dan menunjukkan "rasa tidak hormat atas kedaulatan nasional." Perwakilan Google di Brasil belum dapat dimintai komentarnya tentang perintah pengadilan tersebut, namun pengacara Durval Goyos sebelumnya mengatakan bahwa kasus tersebut absurd. (*)

Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2006