Surabaya (ANTARA News) - Telkom Divre V Jatim kini membuka Posko siaga 24 jam guna mengantisipasi ancaman luapan Lumpur Lapindo Brantas Inc terhadap fasilitas jaringan telepon di kawasan Porong, Sidoarjo, Jatim, dan sektitarnya. "Petugas akan selalu memantau luapan lumpur. Jika membahayakan jaringan, maka petugas akan segera mematikan dan mencabutnya," kata Manager Komunikasi Telkom Divre V Jatim, Djadi Soegiarto, yang dihubungi per telepon, di Malang, Senin. Disela peringatan Hari Pelanggan Nasional di Kandatel Malang, ia menjelaskan bahwa luapan lumpur dapat mengancam jaringan telepon milik Telkom sewaktu-waktu jika tanggul penahan luapan bocor atau jebol. Selain itu, petugas perlu mewaspadai pula ancaman lumpur karena tidak seluruh warga yang daerahnya rawan ancaman lumpur Lapindo Brantas Inc saat ini mengungsi. "Karena itu, petugas Posko selalui siaga jika sewaktu-waktu jaringan telepon terancam. Petugas akan mematikan dan mencabutnya agar dampaknya tidak semakin luas," ujarnya. Hal seperti itu, katanya pernah dilakukan Telkom ketika luapan lumpur Lapindi mengancam sejumlah daerah di Sidoarjo beberapa waktu lalu. Telkom terpaksa mematikan 423 Satuan Sambungan Telepon (SST) di kawasan Porong, Sidoarjo, dan sekitarnya, sebab ancaman lumpur Lapindo Brantas Inc yang bisa memperparah kerusakan jaringan telepon di daerah setempat. "Kita terpaksa mematikan, karena lumpur sudah mengancam `Digital Line Contretator`. Jika tidak dimatikan, kami khawatir akan menimbulkan kerusakan yang lebih luas dan lebih besar," kata Djadi Soegiarto. Telepon yang dimatikan itu tersebar di sejumlah desa yakni Desa Glagaharum, Renokenongo, Sentul, Balungnongo, Mrisen, Keboguyang dan Besuki. Untuk tetap bisa memberikan pelayanan kepada pelanggan, Telkom menurut rencana akan memfasilitasi pelanggan dengan "Flexi Home". Biaya yang dikeluarkan untuk memberi kenyamanan pelanggan tersebut, diperkirakan tidak kurang dari Rp300 juta. Sementara itu, pada 10 Agustus 2006 sekitar 660 SST di wilayah Porong dan sekitarnya juga lumpuh, karena kawasan tersebut terendam lumpur Lapindo Brantas Inc. Lumpuhnya fasilitas telekomunikasi tersebut, akibat rumah kabel dan titik pembagi terendam lumpur, sehingga terjadi "electrical contact" atau hubungan pendek. "Jaringan-jaringan yang mengalami ganggaun itu saat ini sudah bisa dioperasikan kembali. Tapi, untuk menghidupkannya kembali, masih terkendala, karena banyak rumah warga yang ditinggal mengungsi," katanya. Terkait dengan Hari Pelanggan Nasional, Telkom kini menggelar berbagai kegiatan untuk memanjakan pelanggan. Di Kandatel Malang misalnya, pejabat teras Telkom di daerah itu terlibat aktif melayani pelanggan di "front office". (*)

Copyright © ANTARA 2006