Perhitungan sementara ada 13 bangunan berupa rumah dan toko yang terbakar. Sekitar tiga jam, baru api bisa dipadamkan,"
Sampit, Kalteng (ANTARA News) - Belasan rumah dan toko di Kecamatan Parenggean Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah ludes dilalap api saat musibah kebakaran yang terjadi Selasa (21/1/2014) sekitar pukul 18:00 malam.

"Perhitungan sementara ada 13 bangunan berupa rumah dan toko yang terbakar. Sekitar tiga jam, baru api bisa dipadamkan," kata Pelaksana Tugas Camat Parenggean, Siwen dihubungi dari Sampit, Selasa malam.

Lokasi kebakaran meliputi RT 12 dan 13, RW 2 Kelurahan Parenggean Kecamatan Parenggean tidak jauh dari Masjid At Taqwa. Warga yang usai melaksanakan shalat Magrib panik setelah melihat api sudah membesar dan melalap di kios milik seorang warga bernama Nasrun.

Belum diketahui apa penyebab kebakaran, namun api cepat membesar lantaran kios tersebut juga digunakan untuk berjualan bahan bakar minyak.

Warga menduga kebakaran disebabkan lampu teplok yang mengenai bangunan sehingga api membesar. Mengingat, beberapa hari ini di kawasan itu sering terjadi pemadaman listrik sehingga banyak warga menggunakan lampu teplok untuk penerangan.

"Ini baru dugaan saja karena memang beberapa hari ini sering mati lampu jadi warga menggunakan lampu teplok," ucap Siwen.

Hanya sekitar tiga jam, sedikitnya 13 bangunan berupa rumah dan toko, habis terbakar. Kehadiran petugas pemadam dari perusahaan pertambangan dan perkebunan di kawasan itu cukup membantu sehingga kebakaran berhasil dipadamkan.

Kerugian sementara diperkirakan mencapai Rp 1 miliar lebih, namun masyarakat bersyukur tidak sampai ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Pihak kecamatan langsung membangun posko dan dapur umum untuk menampung para korban kebakaran.

"Mereka yang tidak ada tempat tinggal sementara maka kami tampung di tenda penampungan. Tapi, sebagian memilih mengungsi ke tempat kerabat mereka di sekitar lokasi kebakaran," jelas Siwen. (*)

Pewarta: Norjani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014