Lebih dari 90 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia adalah hasil tangkapan dari alam....
Malang (ANTARA News) - ProFauna Indonesia mendesak pemerintah untuk lebih serius menangani perdagangan primata, sebab hingga saat ini masih banyak ditemui primata yang dilindungi undang-undang justru diperjualbelikan.

Juru kampanye ProFauna Indonesia Swasti Prawidya Mukti, di Malang, Kamis, mengatakan perdagangan primata menjadi ancaman paling serius terhadap kelestarian primata di Indonesia, setelah kerusakan habitat.

"Lebih dari 90 persen primata yang diperdagangkan di Indonesia adalah hasil tangkapan dari alam. Proses penangkapan, pengangkutan dan perdagangan primata seringkali dilakukan secara kejam, sehingga banyak yang mati," ujarnya di sela-sela aksi damai memperingati Hari Primata 2014 di depan Balai Kota Malang.

Menurut dia, sepanjang tahun 2013 perdagangan primata secara online tercatat sebanyak 40 kasus. Dan, sebagian besar primata yang diperdagangkan itu adalah jenis kukang (Nycticebus sp), namun sebelum dijual, gigi taring primata tersebut banyak yang dicabuti oleh pemburu untuk menimbulkan kesan jinak dan tidak menggigit.

Selain kukang, jenis primata lain yang juga banyak diperdagangkan secara online adalah surili (Presbytis comata), lutung jawa (Trachyithecus auratus), dan tarsius (Tarsius sp).

Ia mengemukakan selain mendesak pemerintah untuk lebih serius menangani praktik perdagangan primata, ProFauna juga mengajak masyarakat untuk tidak memperjualbelikan primata, sebab pemeliharaan primata di rumah juga rawan terjadi penularan penyakit (zoonosis), seperti TBC, hepatitis dan herpes.

Apalagi, lanjutnya, memperjualbelikan primata yang termasuk satwa dilindungi itu melanggar UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan ekosistemnya. Bagi yang melanggar aturan tersebut diancam hukuman penjara selama lima tahun dan denda sebesar Rp100 juta.

Berdasarkan catatat ProFauna Indonesia, di dunia saat ini terdapat sekitar 200 jenis primata dan 40 jenis atau sekitar 25 persen di antaranya hidup di Indonesia. Namun, 4 dari 40 jenis yang hidup di Indonesia itu terancam punah.

Keempat jenis primata yang terancam punah itu adalah Orangutan Sumatera, Kukang Jawa, Tarsius Siau, dan Simakobu yang hanya ada di Kepulauan Mentawai. "Primata tersebut akan benar-benar punah dari alam jika tidak ada upaya nyata untuk menyelamatkannya," katanya, menambahkan.

Aksi sekitar 25 orang aktivis di depan Balai Kota Malang itu seluruhnya mengenakan topeng primata jenis Kukang. Selain mengenakan topeng, aktivis ProFauna tersebut menyampaikan pesannya lewat teaterikal.


(E009)


Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014