Moskow (ANTARA News) - Ledakan yang diduga penyelidik berasal dari tabung gas menewaskan tiga orang di sebuah kompleks perbelanjaan di daerah terpencil Alta di Siberia selatan, Rusia, Minggu, kata aparat penegak hukum.

Ledakan itu terjadi ketika pihak berwenang Rusia sedang siaga menghadapi kemungkinan serangan selama Olimpiade Musim Dingin 2014 yang berakhir Minggu di kota pesisir Laut Hitam, Sochi, lapor Reuters.

Laporan-laporan awal tidak memberikan informasi mengenai penyebab ledakan tersebut, yang menimbulkan kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan bom.

Namun, Komite Penyelidik Federal tidak menyinggung-nyinggung dugaan serangan militan dalam ledakan pagi hari itu, yang menewaskan tiga pekerja wanita di kompleks perbelanjaan di kota Biisk, lebih dari 2.500 kilometer sebelah timur Sochi.

"Menurut informasi awal, ledakan itu disebabkan oleh tabung gas rumah tangga," kata komite itu, dengan menambahkan bahwa penyelidikan masih terus dilakukan dan kasus kriminal mengenai dugaan kelalaian yang mematikan telah dibuka.

Rusia meningkatkan keamanan menjelang pembukaan Olimpiade Musim Dingin 2014 di Sochi, di tengah kekhawatiran mengenai kemungkinan serangan oleh militan dari Kaukasus Utara. Keberhasilan olah raga itu akan menjadi pertaruhan bagi martabat Presiden Vladimir Putin.

Serangan-serangan bom bunuh diri menewaskan 34 orang di kota Volgograd pada 29 dan 30 Desember, yang meningkatkan kekhawatiran mengenai serangan lebih lanjut oleh militan yang bermarkas di Kaukasus Utara sebelum atau selama pelaksanaan Olimpiade Musim Dingin Sochi.

Kremlin hingga kini masih berusaha mengatasi gerilyawan muslim di Kaukasus, satu dasawarsa setelah pasukan federal mendongkel dominasi separatis di Chechnya. Kekerasan dari Chechnya itu bahkan meluas ke Moskow.

Serangan bom bunuh diri yang dilancarkan oleh seorang pelaku dari Kaukasus Utara menewaskan 37 orang di bandara terpadat Rusia Domodedovo pada Januari 2011.

Serangan itu membuat Presiden Rusia saat itu Dmitry Medvedev memecat sejumlah pejabat kepolisian tingkat menengah dan mengarah pada pendongkelan para manajer senior Domodedovo.

Pemboman bunuh diri itu diklaim oleh Doku Umarov, pemimpin Emirat Kaukasus yang melancarkan serangan-serangan di Chechnya dan wilayah lain yang berpenduduk muslim di Kaukasus Utara.

Kekerasan berkobar di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim, dimana gerilyawan yang marah karena kemiskinan dan terdorong oleh ideologi jihad global ingin mendirikan sebuah negara merdeka yang berdasarkan hukum sharia.

Dagestan, yang terletak di kawasan pesisir Laut Kaspia, telah menggantikan wilayah-wilayah tetangganya sebagai pusat kekerasan di Kaukasus Utara yang berpenduduk mayoritas muslim.

Dagestan berbatasan dengan Chechnya di Kaukasus Utara, dimana Rusia menghadapi kekerasan muslim garis keras, dan provinsi yang berpenduduk mayoritas muslim itu seringkali dilanda serangan dengan sasaran aparat penegak hukum dan pejabat pemerintah.

Serangan-serangan telah membuat Kremlin berjanji lagi menumpas gerilyawan di Kaukasus Utara. Wilayah tersebut dilanda kekerasan sejak dua perang pasca-Sovyet terjadi di Chechnya antara pasukan pemerintah dan gerilyawan separatis.


Penerjemah: Memet Suratmadi

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014