kemajuan teknologi hutan industri di Jawa harus ditularkan pada masyarakat di pulau lain, karena sangat bermanfaat seperti mencegah banjir, longsor, dan kekeringan.
Temanggung (ANTARA News) - Menteri Kehutanan (Menhut), Zulkifli Hasan mengatakan, produksi kayu untuk industri kayu lapis dan olahan di Indonesia telah berubah dari berbasis hutan alam menjadi hutan tanaman industri.

"Pada 2013 tercatat produksi kayu olahan mencapai 50 juta meter kubik, sebanyak 80 persen berasal dari Pulau Jawa dan sisanya dari Kalimantan, Sumatera, dan pulau lain," kata Zulkifli Hasan, di Temanggung, Jumat.

Ia menyampaikan hal tersebut saat meninjau operasional pabrik kayu lapis PT Darma Satya Nusantara (DSN) di Desa Kranggan, Kecamatan Kranggan, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.

Ia menuturkan, kemajuan teknologi hutan industri di Jawa harus ditularkan pada masyarakat di pulau lain, karena sangat bermanfaat seperti mencegah banjir, longsor, dan kekeringan.

Zulkifli mengatakan, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan lainnya sangat luas sehingga bila pengembangan hutan tanaman industri (HTI) bisa maksimal maka hasilnya bisa bagus bagi perekonomian dan perlidungan alam.

"Aksi tebang di hutan alam terbukti sangat merugikan bagi alam lingkungan," katanya.

Ia berharap PT DSN Tbk dan perusahaan lain untuk konsisten mengembangkan HTI dengan harapan bisa mengembangkan usaha, menyerap tenaga kerja yang lebih banyak, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta melestarikan alam lingkungan.

Direktur PT DSN Riqi Budiarto mengatakan, bisnis ekonomi PT DSN Tbk di bidang perkayuan berada di Surabaya, Gresik, dan Temanggung dengan jumlah tenaga kerja sekitar 6.750 orang dan khusus di Temanggung sebanyak 1.933 orang.

Di Temanggung, katanya, produki kayu olahan per tahun sekitar 135 ribu meter kubik dengan tujuan ekspor ke Jepang sebanyak 65 persen dan sisanya ke Singapura, China, Korea, dan Amerika.

"Bahan baku kayu dari warga sekitar dan terlebih dahulu perusahaan memberi bantuan bibit kayu. Di Pulau Jawa kami telah serahkan bantuan sekitar 20 juta bibit kayu," katanya.

Di Kalimantan, katanya, melalui salah satu unit usaha di sana telah mengembangkan hutan tanaman industri seluas 2.000 hektare dan dari tahun ke tahun diusahakan untuk ditambah.

"Sulit untuk memberi pemahaman dan budaya menanam kayu seperti di Jawa, namun kini warga lokal telah mulai mau menanam pohon," katanya.

(H018)

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014