Pengguna ponsel pintar itu hanya menguasai sedikit keunggulan dari ponselnya. Sedangkan ponsel fitur dikuasi 100 persen keunggulannya
Jakarta (ANTARA News) - Produsen alat elektronik Indonesia, Advan, mengklaim sangat percaya diri untuk meluncurkan ponsel fitur (feature phone), meskipun kini pasar ponsel semakin banyak diisi produk telepon seluler pintar (smart phone).

"Pasar feature phone akan selalu ada. Bahkan terus berkembang. Advan ingin bersaing dengan lima produk feature phone lainnya," kata Direktur Pemasaran Advan,Tjandra Lianto, di Jakarta, Rabu.

Ponsel fitur yang memiliki fungsi standar seperti pesan singkat, telepon, foto, dan pemutar musik, kata Tjandra akan terus terpelihara bahkan pada 2014 penjualannya dia perkirakan tidak akan kurang dari empat hingga lima juta unit per bulan.

Beberapa produk ponsel fitur di luar Advan adalah Nokia, Mito, ataupun Evercross.

Tjandra masih merahasiakan produk ponsel fitur dari Advan ini. Namun, dia sedikit membocorkan bahwa ponsel fitur yang akan diluncurkan beberapa hari mendatang ini akan terdiri atas lima tipe, dan dibanderol dari Rp200 ribu - Rp500 ribu.

Advan, ujar dia, sudah melakukan riset untuk produk ponsel fitur ini, dan hasilnya beberapa segmen masyarakat masih sangat menginginkan hadirnya ponsel fitur yang menurut dia "tidak ribet" penggunaannya.

"Segmen yang kita incar adalah anak-anak yang baru menggunakan ponsel, orang-orang usia matang atau mapan yang malas menggunakan ponsel pintar dan masyarakat di wilayah yang belum tersentuh jaringan 3G," kata dia.

Menurut Tjandra, Advan sengaja baru meluncurkan ponsel fitur saat ini, karena sebelumnya merek yang juga menciptakan ponsel pintar dan komputer tablet itu sudah menyasar pasar kelas menengah dan atas.

Ponsel fitur ini diciptakan untuk masyarakat segmen bawah.

"Advan ingin produknya mencakup semua segmen pasar," ujarnya.

Andy Gusena, praktisi strategi pemasaran produk elektornik, mengatakan pasar ponsel fitur pada 2014 tidak akan menurun dibanding 2013, yakni di kisaran empat hingga lima juta unit penjualan per bulan.

"Sementara ponsel pintar saya melihat meraih 20 persen dari total market di Indonesia," kata Andy yang enggan menyebut data pasti penjualan ponsel pintar itu.

Namun, menurut Andy, ponsel fitur itu diibaratkan seperti barang elektronik yang paling dibutuhkan masyarakat Indonesia karena mampu memenuhi kebutuhan utama berkomunikasi dibanding ponsel pintar.

"Pengguna ponsel pintar itu hanya menguasai sedikit keunggulan dari ponselnya. Sedangkan ponsel fitur dikuasi 100 persen keunggulannya," ujar dia.

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014