PKB sebagai salah satu partai yang berideologi nasionalis religius siap turut serta dalam memperbaiki pembangunan bangsa Indonesia ke depan,"
Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Marwan Ja'far mengatakan, partainya siap ikut memimpin Indonesia ke depan, sebab kepemimpinan Indonesia yang ke depan adalah kekuatan nasionalis dengan riligius yang nasionalis.

"PKB sebagai salah satu partai yang berideologi nasionalis religius siap turut serta dalam memperbaiki pembangunan bangsa Indonesia ke depan," katanya kepada pers di Jakarta, Jumat.

Menurut Marwan, kepemimpinan Indonesia ke depan berpotensi kombinasi nasional dan religius. Hal itu karena dari sisi Ormas diwakili Nahdlatul Ulama (NU), dan dari partai diwakili PKB.

Secara histori, katanya, peran partai yang lahir dari NU itu sudah memiliki peran luar biasa terhadap negara, terutama dalam mewujudkan kesatuan NKRI.

"Apa yang telah digariskan NU, termasuk berpolitik yang santun menjadi salah satu seruan NU yang diteruskan PKB. NU selalu menekankan pemberdayaan umat dan rakyat, dan PKB juga selalu menjalankan itu," tegas Marwan.

Ketua Fraksi PKB DPR itu mengatakan, menyatukan bangsa Indonesia dari berbagai kemajemukan yang ada, sebagai peran NU melalui penerimaan Pancasila dan NKRI.

Selain itu, kata Marwan, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki PKB dinilai memiliki kemampuan guna membangun Indonesia kedepan. "Tidak kalah dengan kelompok lain dan elemen lain, PKB juga siap memimpin Indonesia," ujarnya.

Hal itu, dapat dilihat dari beberapa kebijakan yang dipelopori partai pimpinan Muhaimin Iskandar itu berpihak kepada rakyat.

"Disamping sektor nelayan, pertanian, melalui pendidikan juga sudah dimotori melalui pesantren, universitas, Aliyah atau SMA, Tsanawiyah atau SMP, Ibtidaiyah atau SD, dan madrasah diniyah. Itu semua bagian dari upaya PKB bagian sektor pendidikan," kata Marwan.

"PKB juga sudah berbuat banyak dalam bidang kesehatan. Di sektor pedesaan juga sudah berbuat dalam pengembangan desa, PKB juga sebagai inisiator dalam RUU itu lolos di Baleg dan menjadi UU," katanya.(*)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014