Pekanbaru (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang memimpin apel satuan tugas terpadu operasi tanggap darurat penanganan asap di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, menginginkan Riau yang bebas asap dengan mengajak masyarakat daerah ini untuk menciptakan budaya baru.

"Riau bisa berubah dan kita bisa berubah mulai hari ini. Saya mengajak masyarakat Riau membangun budaya baru cara-cara baru sehingga Riau bebas asap," kata Yudhoyono pada acara yang diikuti 1.263 personel dari TNI, Kepolisian RI, dan anggota BNPB pagi ini.

Di hadapan para personel itu, Presiden berterima kasih kepada semua pihak yang telah bekerja keras berusaha memadamkan api dan menghilangkan asap.

"Alhamdulilah dalam waktu satu dua hari ini, kita telah melihat hasil nyata dari apa yg kita lakukan," katanya.

Presiden mengatakan pemerintah telah menetapkan operasi terpadu selama tiga pekan dengan harapan dalam waktu tiga pekan atau kurang, api dapat padam.

Namun ia juga mengatakan bahwa tetap diperlukan upaya menghentikan aksi pembakaran lahan yang telah menyebabkan krisis asap itu dan selama tiga hari dua malam  Presiden memimpin langsung operasi penanganan asap di provinsi ini yang tebal telah mengganggu aktivitas warga dan perekonomian di sini, termasuk penerbangan.

Pesawat yang membawa Presiden pada Sabtu (15/3) juga sempat kesulitan mendarat di Pekanbaru sehingga harus singgah di Batam untuk menanti jarak pandang layak.

Demi operasi terpadu itu, Presiden Yudhoyono membatalkan kegiatan pribadinya, mengawali kampanye pemilu legislatif di Magelang, Jawa Tengah, Minggu (16/3).

Presiden telah mengajukan cuti pada 17 dan 18 Maret 2014, untuk melakukan kegiatan terkait dengan pemilihan umum legislatif.

Pewarta: GNC Aryani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014