Kuala Lumpur (ANTARA News) - Pemeriksaan intensif terhadap latar belakang penumpang dan awak Malaysia Airlines MH370 sejauh ini tidak menemukan satu pun orang yang mempunyai motif politik atau kriminal untuk mencelakakan atau membajak pesawat itu, kata sumber-sumber keamanan Barat dan China seperti dikutip Reuters.

Para penyelidik sebelumnya yakin seseorang yang sangat memahami Boeing 777-200ER dan jalur komersial telah memelencengkan arah pesawat yang membawa 12 awak dan 227 penumpang itu, mungkin beberapa ribu mil dari jalurnya.

Sumber-sumber keamanan AS dan Eropa mengatakan upaya yang dilakukan berbagai pemerintah dalam menyelidiki latar belakang semua orang yang menumpang pesawat itu tak menunjukkan ada kaitan dengan kelompok-kelompok militan atau apa saja yang bisa menjelaskan hilangnya pesawat itu.

Seorang diplomat Eropa di Kuala Lumpur mengatakan penyelidikan atas manifes penumpang juga nihil dari motif, sedangkan sumber AS menyebutkan, pilot dan co-pilot diselidiki karena pengetahuan teknisnya membuat mereka menjadi pihak yang paling bisa mematikan sistem komunikasi pesawat.

Polisi Malaysia telah menggeledah rumah kapten Zaharie Ahmad Shah (53) dan co-pilot Fariq Abdul Hamid (27) yang keduanya tinggal dekat dengan bandara internasional Kuala Lumpur.

Diantara yang dibawa polisi adalah sebuah simulator penerbangan yang dibuat Zaharie di rumahnya.

Seorang perwira tinggi polisi menyebutkan bahwa program simulator itu termasuk landas pacu-landas pacu (runway) di Samudera Hindia yaitu Maladewa, Sri Lanka, Diego Garcia dan India selatan, selain juga landas pacu di AS dan Eropa.

"Secara umum simulator penerbangan ini menunjukkan ratusan atau bahkan ribuan landas pacu. Yang coba kali dalami adalah landas pacu mana yang sering digunakan.  Kami juga perlu menyelidiki rute-rute mana yang sebelumnya diterbangi pilot. Ini memerlukan waktu sehingga tak bisa terburu-buru," kata dia seperti dikutip Reuters.

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014