Tokyo (ANTARA News) - Liga sepak bola profesional Jepang mengatakan bahwa penyelidikan internal tidak memperlihatkan adanya bukti yang mendukung tudingan bahwa terdapat pertandingan yang telah diatur, saat mereka masih bergulat dengan skandal rasisme yang memalukan.

Liga Jepang meluncurkan penyelidikan pada awal bulan ini setelah unit FIFA mengatakan bahwa terdapat pola perjudian via internet yang tidak biasa pada pertandingan 8 Maret antara Sanfrecce Hiroshima dan Kawasaki Frontale.

Perjudian pada sepak bola merupakan hal yang legal di Jepang. Namun Sistem Peringatan Dini FIFA, yang diluncurkan pada 2007 untuk melawan korupsi di dunia sepak bola, mendapati adanya peningkatan yang abnormal pada perjudian-perjudian di mana Kawasaki akan unggul saat turun minum, kemudian rivalnya berbalik menang saat pertandingan usai.

Hal itu mewujud pada perjudian yang menguntungkan, Sanfrecce tertinggal 1-0 saat waktu istirahat dan berbalik mengalahkan Kawasaki 2-1.

Setelah menanyai para pemain, pelatih, ofisial, wasit, dan orang-orang lain yang terlibat di pertandingan, liga mengatakan dalam pernyataan di situs resmi mereka pada Selasa bahwa "sama sekali tidak ada jejak" pengaturan pertandingan.

"Jika ada tindakan tercela yang terbukti, setiap pemain yang terlibat akan dikeluarkan (dari Liga Jepang) selamanya dan setiap klub yang terlibat tidak akan selamat," kata ketua Liga Jepang Mitsuru Murai kepada AFP pada Selasa.

"Komite-komite teknik dan wasit kami menganalisa pertandingan melalui film dan tidak menemukan sesuatu yang tidak biasa. Kami bahkan meminta opini kedua dari luar negeri."

Klaim-klaim itu datang pada saat yang buruk bagi liga yang telah berusia 21 tahun ini, ketika mereka sedang berupaya memperbaiki citranya menyusul hadirnya spanduk rasis pada pertandingan kandang tim populer Urawa Red Diamonds.

Sejumlah pendukung Urawa membentangkan spanduk yang bertuliskan "Hanya untuk orang Jepang" dalam bahasa Inggris, pada bagian tribun belakang gawang di stadion di dekat Tokyo pada pertandingan yang dimainkan awal bulan ini.

Sebagai hukumannya, Liga Jepang memerintahkan pertandingan kandang Urawa selanjutnya dimainkan tanpa kehadiran penonton.

(Uu.H-RF/I015)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014