Sidoarjo (ANTARA News) - Tim Nasional (Timnas) Pelaksana Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo dalam waktu dekat akan membuat tanggul permanen. Pembuatan dilakukan untuk melindungi pemukiman masyarakat, jalan tol, jalur KA, jalan raya dan semua infrastruktur ekonomi yang ada. Ketua Tim Pelaksana Penanggulangan Semburan Lumpur Sidoarjo, Basuki Hadimulyono, di Sidoarjo, Selasa, menyatakan, tanggul-tanggul yang ada saat ini akan diperkuat lagi dengan bahan campuran lumpur, semen dan kapur lem. Hal ini dikarenakan timnya tidak bisa meninggikan tanggul dari batas maksimal empat hingga enam meter. "Kalau tanggulnya (dari sirtu) ditinggikan lagi, dikhawatirkan akan malah ambles dan membahayakan kalau nantinya jebol," ucapnya, menjelaskan. Target penyelesaian tanggul itu, akan dilakukan sebelum musim penghujan tiba. Tanggul permanen itu akan dibangun di delapan desa di sekitar Porong yang sudah terkena dampak semburan lumpur panas dari Lapindo Brantas Inc. Tanggul permanen akan dibuat di dalam atau di luar tanggul sirtu yang sekarang sudah dibuat. Desain tanggul permanen akan selesai dalam waktu tiga bulan ke depan. Sementara itu, pembangunan pond (kolam penampungan) 5 yang direncanakan seluas 90 hektare dengan kapasitas 6.300.000 meter kubik, direncanakan selesai pertengahan Oktober 2006 mendatang. Dengan adanya pond 5 ini, diharapkan bisa menahan semburan lumpur sampai 4,5 bulan ke depan (Desember 2006-Januari 2007), dengan catatan volume lumpur yang keluar sebanyak 50 ribu meter kubik/hari. Tetapi sayangnya, pembangunan pond 5 ini masih terkendala pembebasan lahan milik warga Desa Besuki (Besuki Kulon), Kecamatan Jabon. Sedangkan, warga Desa Mindi, Pejarakan dan Kedungcangkring (Kecamatan Jabon) sudah sepakat merelakan lahannya dijadikan pond 5. "Saat ini, pembangunan pond 5 baru selesai 50 persen," ungkapnya.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006