Kita harus mematahkan hegemoni Konsensus Washington yang selama ini menempatkan Indonesia sebagai pasar empuk produk-produk asing"
Surabaya (ANTARA News) - Peserta Konvensi Partai Demokrat, Gita Wirjawan, mengaku belajar pada presiden terdahulu, Soekarno dan BJ Habibie dalam soal penguatan pasokan barang dan jasa yang disebutnya syarat untuk kedaulatan ekonomi.

"Kita harus mematahkan hegemoni Konsensus Washington yang selama ini menempatkan Indonesia sebagai pasar empuk produk-produk asing. Di sinilah, saya mengaggumi Soekarno dan Habibie karena mereka adalah sedikit pemimpin yang memikirkan supply side (pasokan) dalam kebijakannya. Saya belajar dari mereka berdua," katanya di Surabaya seperti tertulis dari siaran persnya, Sabtu.

Gita ingin Indonesia memprioritaskan produksi barang dan jasa, sedangkan keberpihakan negara kepada penguatan arus suplai barang dan jasa  akan terlihat dari regulasi dan komitmen jelas pemerintah.

"Selama ini kita menggunakan undang-undang produk Belanda dalam perdagangan. Ndak benar ini!," kata mantan Menteri Perdagangan ini, lalu menyatakan bersyukur Pemerintah dan DPR sudah menyetujui Undang-Undang Perdagangan yang baru.

"Semangatnya merah putih. Saya sangat menghargai fraksi-fraksi DPR yang sejalan, Fraksi PDI Perjuangan dan Gerindra merupakan gerbong pertama yang menerimanya," pungkasnya.

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014