"Mainnya jelek banget, set pertama tidak bisa berbuat apa-apa, servisnya nyangkut dan `defence`nya sering keluar," ujar Nova.
Jakarta (ANTARA News) - Langkah dua juara bertahan dari Indonesia, ganda campuran Nova Widianto/Lilyana Natsir dan tunggal putra Taufik Hidayat, dalam mempertahankan gelarnya terhenti saat mereka tersingkir pada putaran ketiga Kejuaraan Dunia. Dalam pertandingan putaran ketiga di Palacio De Deportes, Madrid, Spanyol, Kamis (Jumat dinihari WIB), juara bertahan Nova/Lilyana yang menjadi unggulan pertama secara mengejutkan kalah dalam pertandingan tiga set, 15-21, 21-18, 20-22, dari pasangan Koo Kien Keat/Wong Pei Tty, ganda Malaysia peringkat 25 dunia. Sedangkan Taufik, peringkat 31 dunia, meski telah berjuang keras dalam pertandingan tiga set, akhirnya menyerah pada pemain Cina Chen Hong 21-14, 18-21, 19-21. Kekalahan tersebut menjadi yang kedua dalam sembilan pertemuan mereka. Sebelumnya, Taufik mempunyai rekor 7-1 atas Chen Hong dengan kemangan satu-satunya pemain Cina peringkat tujuh dunia itu terjadi di Jepang Terbuka 2005. Selanjutnya, Chen Hong ditantang Peter Gade dari Denmark yang menyingkirkan Shoji Sato dari Jepang 21-14, 21-13. Kekalahan Nova/Lilyana merupakan kegagalan paling mengejutkan karena pada awalnya, juara tahun lalu itu dinilai berpeluang paling besar untuk kembali meraih kemenangan melihat prestasi mereka yang paling stabil dibandingkan pebulutangkis Indonesia lainnya. Pasangan nomor satu dunia itu telah mengumpulkan empat gelar tahun ini, yakni di Kejuaraan Asia, Singapura, Taiwan dan Korea Terbuka serta dua kali menjadi runner-up, di Indonesia dan Hong Kong Terbuka. Nova yang dihubungi seusai pertandingan mengakui mereka bermain buruk. "Mainnya jelek banget, set pertama tidak bisa berbuat apa-apa, servisnya nyangkut dan `defence`nya sering keluar," ujar Nova. "Set kedua sudah lumayan, tetapi set ketiga kalah tipis," tambah Nova yang mengakui keunggulan lawannya. Kekalahan itu membuat rekor pertemuan mereka menjadi 2-1 dengan dua pertemuan sebelumnya di Singapura Terbuka 2004 dan Korea Terbuka 2006 semuanya dimenangi Nova/Lilyana. Kegagalan juga diderita pemain tunggal putra Sony Dwi Kuncoro yang kembali tidak berkutik di tangan pemain Cina Bao Chunlai. Sony menyerah pada pebulutangkis peringkat delapan dunia tersebut 14-21, 19-21. Kegagalan tersebut memperpanjang rekor kekalahan Sony dari Bao Chunlai menjadi 0-5 sepanjang karir mereka. Harapan Indonesia untuk berjaya pada kejuaraan dunia tersebut kini tinggal terletak pada dua ganda putra. Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto dan Markis Kido/Hendra Setiawan meraih kemenangan pada putaran ketiga tanpa banyak kesulitan dan melangkah mulus ke perempatfinal. Luluk Hadiyanto/Alvent Yulianto, pasangan ranking sembilan dunia yang tahun lalu mencapai semifinal, menundukkan pasangan Jerman Roman Spitko/Michael Fuchs 21-8, 21-11 hanya dalam waktu 19 menit, sedang Markis/Hendra berhasil menyisihkan peringkat tiga dunia Choong Tan Fook/Lee Wan Wah 22-20, 21-10. Pertandingan putaran ketiga di Madrid itu merupakan ulangan final turnamen terakhir menjelang Kejuaraan Dunia, Hong Kong Terbuka yang akhirnya dimenangi ganda Indonesia peringkat 10 dunia tersebut. Pada babak delapan besar, Luluk/Alvent akan menghadapi unggulan pertama asal Cina Fu Haifeng/Cai Yun yang mengalahkan Rupesh Kumar/Thomas Sanave dari India 21-15, 21-16. Markis/Hendra akan bertemu pemenang pertandingan antara pasangan Jepang Keita Masuda/Tadashi Ohtsuka dan Anthony Clark/Robert Blair dari Inggris.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006