... seperti gadis cantik karena semua investor mau masuk ke sana... "
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, meminta pemerintah Indonesia mewaspadai Vietnam dan Myanmar karena setiap saat bisa menyaingi Indonesia sebagai raksasa ekonomi ASEAN.

"Vietnam dan Myanmar telah menjelma sebagai kekuatan ekonomi baru di Asia Tenggara karena keduanya kini menjadi primadona baru bagi para investor untuk menanamkan modalnya. Mereka seperti gadis cantik karena semua investor mau masuk ke sana," kata dia, dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Dia yang juga peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, mencontohkan produk produk mebel Vietnam yang sudah hampir mengalahkan produk Indonesia, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.

Dia menceritakan ketika dirinya menjabat duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat, 2010-2013, koleganya duta besar Vietnam untuk Amerika Serikat begitu mati-matian membina hubungan baik dengan negeri Paman Sam itu.

"Vietnam yang dulunya tertutup kini menjadi negara yang tidak takut dengan modal. Vietnam dalam satu generasi sukses mengubah dirinya dari jago perang menjadi jago dagang," ujarnya.

Menurut dia, di saat reposisi negara-negara yang sedemikian cepat, bangsa Indonesia jangan sampai abai terhadap agenda agenda ekonomi terutama di tahun politik 2014.

Dia menegaskan, Indonesia kini sudah menjadi raksasa kawasan di Asia Tenggara dan di Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia disebutnya terbesar kedua setelah Tiongkok.

"Kita juga sudah menjadi pemain global melalui G 20," katanya.

Dia mengharapkan siapapun presiden Indonesia selanjutnya, harus bisa menjaga momentum positif perekonomian Indonesia saat ini.

Menurut dia, dengan ekonomi Indonesia yang kuat bisa memastikan posisi tawar Indonesia akan lebih baik di dunia internasional.

"Karena kalau Indonesia sampai jatuh, maka jatuhnya itu bisa sangat lama sekali. Jangan lupa, Filipina pernah terpuruk dan baru bisa bangkit selama 10 tahun, itu harus menjadi pelajaran kita bersama" terangnya.

Sebelumnya, Bank Dunia telah menetapkan peringkat ekonomi dunia berdasarkan GDP purchasing power imparity. Dan Bank Dunia menetapka Indonesia di nomor 10 di dunia.

Peringkat ini naik dari tahun lalu yang menduduki nomor 16 dunia. Indonesia kini berada di bawah Amerika Serikat, China, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014