Kediri (ANTARA News) - Jumlah kiriman uang (remittance) dari para Tenaga Kerja Indonesia (TKI) melalui perbankan di wilayah eks karesidenan Kediri dan Madiun, Jawa Timur, selama semester pertama tahun 2006 mengalami penurunan. Kepala Bidang Ekonomi Moneter dan Perbankan Kantor Bank Indonesia (KBI) Kediri, Marlison Hakim, kepada ANTARA di Kediri, Jumat, menyebutkan, pada periode tersebut kiriman uang dari para TKI tercatat hanya Rp519,75 miliar. "Ini berarti mengalami penurunan sebesar 32,49 persen dibandingkan dengan semester sebelumnya dan menurun sekitar 35,45 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun 2005 lalu," ujarnya. Penurunan tertinggi terjadi pada Kabupaten Ponorogo sebesar 71,91 persen dari semester sebelumnya dan 72,51 persen dibandingkan semester yang sama pada tahun 2005, karena hanya menjadi Rp91,46 miliar. Berbeda dengan di Kabupaten Pacitan yang mengalami kenaikan mencapai 224,81 persen dibandingkan semester sebelumnya dan 326 persen dibanding semester yang sama pada 2005, menjadi Rp426 juta. Sementara dilihat dari sebarannya, pada semester pertama tahun 2006 kiriman terbesar dari para TKI berada di Kabupaten Tulungagung mencapai 26,44 persen, padahal semester sebelumnya hanya 19,35 persen. Diikuti Kota/Kabupaten Madiun 22,84 persen (semester sebelumnya 16,20 persen), Kota/Kabupaten Kediri 19,01 persen (14,51 persen) dan Kabupaten Ponorogo 17,60 persen (42,29 persen). Demikian halnya dengan jumlah nominal kiriman uang TKI terbesar berada di Kabupaten Tulungagung mencapai Rp137,44 miliar dan terendah Kabupaten Pacitan sebesar Rp426 juta. Ditinjau dari sebaran negara asal pengiriman uang TKI, terbesar dari Malaysia mencapai 31,07 persen (semester sebelumnya 29,26 persen). Kemudian diikuti dari Arab Saudi 26,02 persen (24,18 persen), Amerika Serikat 12,08 persen (8,44 persen), dan Singapura 7,68 persen (9,93 persen). Marlison berpendapat, ada beberapa faktor pemicu penurunan jumlah kiriman uang dari para TKI di luar negeri melalui perbankan itu, diantaranya kecenderungan para TKI untuk menabung dulu penghasilannya di tempat mereka bekerja untuk kemudian dikirim kepada sanak keluarganya di tanah air menjelang lebaran ini. "Selain itu sekarang ini pengiriman uang dari para TKI tidak saja melalui perbankan, tapi ada jasa layanan pengiriman devisa di luar perbankan," ujarnya menambahkan. Namun demikian, lanjut Marlison, masalah deportasi TKI dari Malaysia selama beberapa bulan terakhir juga menjadi faktor utama penyebab menurunnya jumlah kiriman uang. (*)

Copyright © ANTARA 2006